KANAL24, Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi dengan uang tunai secara face to face selama wabah corona mengalami penurunan baik outflow atau inflow dari dan ke BI. Tercatat hingga April 2020 data outflow mengalami penurunan sebesar 5,2 persen year to date (ytd).
Sementara untuk uang yang masuk (inflow) pada perkasan BI juga turun 1,7 persen ytd.
Asisten Gubernur, Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta, menyatakan pada masa pandemi ini transaksi dengan mesin EDC yang bersifat face to face juga mengalami penurunan. Pada bulan Februari 2020 terjadi penurunan sebesar 7,1 persen atau Rp291 miliar, kemudian pada Maret turun 20,7 persen atau Rp231 miliar dan pada April 2o2o turun 45,5 persen atau Rp125 miliar.
Fili, sapaan akrab Filianingsih, menegaskan bahwa penurunan transaksi uang tunai dan juga melalui EDC yang sifatnya face to face tersebut terjadi seiring dengan penerapan kebijakan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB). Khusus untuk transaksi melalui EDC mulai terjadi sejak diumukannya kegiatan belajar di rumah dan juga work from home (WFH) oleh pemerintah.
“Puasa yang bisaanya kebutuhan tunai meningkat tapi untuk tahun ini menurun dan ini diperkirakan akan menurun juga pada lebaran apalagi ada larangan mudik. Jadi kita tidak boleh mudik so duitnya aja yang dikirim mewakili keberadaan bapak ibu semuanya,” kata Fili dalam konferensi pers via live streaming, Kamis (30/4/2020).
Meski begitu, pada periode yang sama untuk transaksi secara digital payment mengalami peningkatan. BI mencatat untuk interkoneksi transaksi QRIS meningkat mencapai 2,2 juta transaksi interkoneksi selama bulan Maret 2020.
Total transaksi yang dibukukan melalui sistem digital payment dengan QRIS ini mencapai Rp75,1 miliar. Secara volume transkasi off net terjadi peningkatan sebesar 130 persen jika dibandingkan dengan periode Februari 2020.
“Transkasi digital yang meningkat didukung oleh kebijakan pemerintah. Kami melihat ada potensi peningkatan akseptasi digital karena didorong kebijakan pemerintah itu seperti PSBB, WFH dan belajar di rumah,” pungkas Fili. (sdk)