KANAL24, Surabaya – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bersama PT Gerlink Utama Mandiri menyerahkan bantuan Gerlink LIPI High Flow Nasal Cannula- 01 (GLP HFNC-01) yang merupakan produk alat terapi oksigen beraliran tinggi kepada Pemerintah Provinsi Jatim yang diterima oleh Ketua Gugus Tugas Kuratif Jatim dr Joni Wahyuadi selasa (7/7/2020).
Alat terapi tersebut merupakan alat yang pertama kali dibuat dan dikembangkan di Indonesia sebagai alat bantu pernafasan untuk membantu penanggulangan Covid-19.
Ketua Gugus Tugas Kuratif Jatim, dr Joni Wahyuadi menyampaikan terima kasih atas dukungan dari LIPI yang memberikan alat tersebut untuk membantu pernapasan dan oksigen bagi pasien Covid-19.
“Dengan ini nantinya semakin banyak lagi pengembangan alat-alat kesehatan di dalam negeri, dan bisa mandiri, sehingga tidak bergantung dengan luar negeri,” katanya.
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Teknik LIPI, Agus Haryono menjelaskan GLP HFNC-01 merupakan salah satu dari jenis produk anestesi terbaik kelas 2B, yaitu High Flow Humidifier Oxygen Device atau alat terapi oksigen beraliran tinggi. Alat itu mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan dengan Nomor Izin Edar Alat Kesehatan: Kemenkes RI AKD 20403020951.
Alat tersebut dapat digunakan penyedia layanan kesehatan untuk meringankan gejala pernafasan yang diderita pasien. Riset GLP-HFNC-01 melibatkan tenaga medis Rumah Sakit Hasan Sadikin dalam pengembangan fitur produknya.
Dalam beberapa kasus bisa menggunakan GLP HFNC-01 di tahap awal. Jika tidak membaik, dilakukan inkubasi lalu menggunakan ventilator. Secara teknis karena udaranya kencang, dalam penggunaan alat itu, tenaga medis harus menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap dan sebaiknya dilakukan di ruangan terisolasi.
Kepala Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Haznan Abimanyu mengatakan, alat tersebut berguna untuk pasien Covid-19 tahap awal, jika pasien masih dalam kondisi dapat bernafas sendiri. “Alat ini mencegah pasien tidak sampai gagal nafas dan tidak harus diinkubasi menggunakan ventilator invasif,” ujarnya.
Sistem kerja alat itu, katanya, adalah aliran tinggi menggunakan sistem tabung venturi berbasis pada penyempitan aliran masuk. “Produk ini diharapkan dapat membantu penyembuhan pasien Covid-19, baik yang berstatus ODP, PDP, maupun pasien positif,” tutur Haznan.
Riset tentang alat itu telah dilakukan sejak April 2020. Kegiatan penelitian itu menghasilkan produk nasal cannula atau alat bantu pernafasan untuk menyalurkan oksigen melalui selang bening transparan dan lentur.(sdk)