KANAL24, Malang – Pengembangan sumber daya manusia merupakan fondasi untuk meningkatkan daya saing bangsa.
Peningkatan daya saing diukur melalui kompetensi SDM (lulusan) salah satunya adalah Pendidikan Tinggi Vokasi (Dikti Vokasi).
Pada hari jumat (9/10/2020), bertempat di Rektorat Universitas Brawijaya, Direktur Jenderal Vokasi Wikan Sakarinto, S.T., M.Sc., Ph.D. melakukan pertemuan sekaligus bimbingan teknis kepada kurang lebih 20 dosen vokasi UB yang menerima bantuan pemerintah PPPTV (Program Penguatan Pendidikan Tinggi Vokasi).
“Bimbingan teknis ini lebih fokus ke level konsep dan filosofis, karena kalau bimtek yang level administratif sudah dilakukan, jadi ini lebih ke level substansi. Sehingga lulusan vokasi ini bisa link and super match. Bisa menghasilkan entrepreneur dengan captive market jutaan dolar per tahun atau mengirimkan mahasiswa ke luar negeri untuk kerja sama, join degree atau student exchange. PPPTV adalah daya ungkit untuk prodi vokasi agar bisa menghasilkan lulusan yang bisa melompat lebih jauh lagi,” kata Wikan.
PPPTV merupakan bantuan Pemerintah melalui Direktorat Jendral Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud RI). Di tahun 2020 ini, Program Pendidikan Vokasi UB sendiri menerima bantuan sebesar Rp 1,7 Miliar.
Diharapkan dengan adanya PPPTV ini lulusan vokasi benar-benar sesuai dengan dunia kerja yang dibutuhkan saat ini maupun di masa depan. Tidak hanya memiliki hard skill melainkan juga soft skill, sehingga UB dengan PPTV ini menjadi momentum untuk mengimprove kurikulum agar lebih kuat di peningkatan soft skill, leadership, dan kewirausahaan.
“Di dalam kurikulum kurangilah kognitif hardskill, kurangi tapi jangan dihilangkan. Jadi antara hardskill dan softskill harus seimbang. Saya harap dana yang diterima tidak hanya sekedar untuk beli alat-alat saja, tapi lebih digunakan untuk menaikkan daya ungkit untuk merubah mindset dosen agar berani melakukan terobosan-terobosan yang out of the box,”pungkasnya. (Meg)