KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang untuk melanjutkan tren penguatan, meski akhir pekan lalu mengalami koreksi minor sebesar 0,03 persen ke level 5.103.
Analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, mengatakan saat ini indikator, MACD dan RSI sudah menunjukkan sinyal positif, namun indikator Stochastic membentuk pola dead cross di area jenuh beli.
“Meski demikian, terlihat pola bullish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level resistance terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Senin (19/10/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata dia, sejauh ini IHSG terus berupaya untuk bertahan di atas level support 5.023, sedangkan target resistance terdekat yang berusaha digapai berada di level 5.187.
Dengan demikian, jelas Nafan, potensi terjadinya penguatan pada pergerakan IHSG bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham DOID, INKP, KLBF, TKIM dan TOWR.
Namun, menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pergerakan IHSG pada perdagangan awal pekan ini rentan mengalami tekanan dan diperkirakan hanya akan bermain di kisaran support-resistance 5.080-5.110.
Secara teknikal, jelas Lanjar, laju IHSG bergerak melemah dan seakan tertahan pada level support Pivot Fibonacci Ratio, bahkan pergerakan dapat kembali ke level support Moving Average 5-Day (MA5).
“Indikator Stocahstic menukik, setelah mengonfirmasi dead-cross pada area jenuh beli,” ucapnya.
Sementara itu, indikator MACD terlihat mengalami divergence negatif. “Sehingga, kami masih memperkirakan IHSG rentan mengalami tekanan pada perdagangan awal pekan ini, dengan support-resistance di level 5.080-5.110,” kata Lanjar.
Lebih lanjut Lanjar menyebutkan, pergerakan IHSG yang dibayangi potensi pelemahan tersebut bisa disikapi investor dengan mengoleksi saham ASII, ICBP, INDF, SIDO, SMGR dan UNVR. (sdk)