Kanal24, Malang – Peran pemilih muda dalam proses pemilu semakin ditekankan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Propinsi Jawa Timur. Dalam upaya meningkatkan partisipasi pemilih muda ini, KPU Jatim gencar melakukan sosialisasi, tak hanya di kalangan masyarakat umum tetapi juga di kalangan mahasiswa. Oleh karenanya, KPU Jatim menggelar “KPU Goes to Campus, School & Pesantren, Anak Muda Membangun Bangsa, Gak Milih Gak Keren”, kemarin (12/10/2023) di Hall Gedung C Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) untuk menyampaikan pentingnya peran pemilih muda dalam pemilu.
KPU menegaskan bahwa pemahaman tentang pemilu dan partisipasi pemilih muda menjadi fokus utama dalam rangka menciptakan kesadaran dan kepedulian pemuda di Indonesia. Keberhasilan proses demokrasi sangat tergantung pada partisipasi mereka, terutama di daerah-daerah dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang besar, seperti Jawa Timur.
Menurut Komisioner KPU Jawa Timur bidang SDM dan Litbang, Rochani, dari total DPT nasional yang hampir mencapai 204 juta, 15 persennya ada di Jawa Timur. Hal ini menjadikan Jawa Timur sebagai provinsi dengan DPT terbanyak kedua di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan upaya serius untuk memastikan para pemilih muda memahami pentingnya pemilu dan merasa terlibat.
“Meskipun tidak seluruh kampus dapat dijangkau, namun melalui program KPU Goes to Campus ini, para mahasiswa dapat menyebarkan informasi dan saling mengingatkan tentang pentingnya peran mereka sebagai pemilih muda. Kami juga berharap bahwa KPU di tingkat kabupaten dan kota dapat mengadopsi metode yang sama,” ujar Rochani.
Respon positif diterima dari mahasiswa selama sesi tanya jawab. Rochani menyebutnya sebagai tanda kepedulian, kekritisan, dan kesadaran akan potensi mereka dalam pemilu mendatang.
KPU juga telah menyiapkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus untuk memudahkan pemilih pemula. Lokasi TPS akan disesuaikan dengan pengajuan dan kepastian DPT di tempat yang telah ditentukan.
Dekan FISIP UB, Prof. Anang Sujoko, menekankan bahwa mahasiswa sebagai pemilih muda memiliki tanggung jawab yang lebih besar. Mereka harus memahami pentingnya pemilu dan pemilihan yang bijak, yang berdasarkan pengetahuan dan hati nurani.
“Kami berharap agar mahasiswa di sini menjadi agen perubahan, sebagai pemilih yang bijak. Apapun pilihan kita, itu adalah bentuk tanggung jawab kita terhadap bangsa. Dalam setiap mata kuliah yang kami berikan di FISIP UB, kami berusaha untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan dan karakter yang diperlukan untuk membuat pilihan yang bijak dalam pemilu,” kata Prof. Anang Sujoko.
Sosialisasi KPU Goes to Campus ini merupakan salah satu langkah penting dalam menciptakan pemilih muda yang sadar dan bertanggung jawab, yang memahami peran mereka dalam memilih pemimpin dan menentukan arah masa depan bangsa. KPU Jawa Timur berharap bahwa upaya ini akan mendorong partisipasi aktif pemilih muda dalam pemilu berikutnya. (din)