KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan (Kemenkeu), Sri Mulyani Indrawati memastikan bahwa pemerintah akan mengoptimalkan peran APBN untuk mendorong pemulihan ekonomi dan reformasi struktural di tahun depan. Defisit APBN akan dikembalikan ke level 3 persen dari PDB.
Sri Mulyani menambahkan bahwa tahun 2022 rencana belanja negara sebesar Rp2.714,2 triliun. Dari jumlah ini sebesar Rp945,8 triliun dialokasikan untuk 82 K/L (Kementerian atau Lembaga) dan sebesar Rp769,6 triliun dialokasikan untuk transfer daerah dan dana desa ( TKDD ).
“Presiden juga menyampaikan bahwa APBN Tahun 2022 memiliki peran sentral seiring Presidensi G20, kita harus menunjukkan kemampuan kita dalam menghadapi perubahan iklim, terutama dalam pengurangan emisi dan gerakan perbaikan lingkungan secara berkelanjutan,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers virtual, Senin (29/11/2021)
Sri Mulyani menambahkan bahwa pemulihan ekonomi global maupun domestik memasuki tahun 2022 masih tidak merata dan bahkan tidak pasti. Hal ini sejalan dengan perkembangan pandemi covid-19 yang terus bermutasi dan masih mengancam seluruh negara di dunia.
“Meskipun menghadapi dinamika ketidakpastian, perekonomian Indonesia pada tahun 2022 diproyeksikan akan melanjutkan pemulihan yang makin kuat,” pungkas dia.(sdk)