KANAL24, Malang – Menyoroti semakin sulitnya ketersediaan hijauan (contoh rumput) dan pakan konsentrat yang umumnya sebagai pakan utama ternak sapi perah, membuat Doktor Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, Dr. Ir. Mashudi, M.Agr. Sc. IPM. Asean Eng melakukan pengabdian masyarakat (pengmas) melalui Sekolah Lapang kepada Koordiantor Peternak Anggota Koperasi Agro Niaga (KAN) Jabung. Kegiatan sekolah lapang ini telah di mulai sejak januari 2019 dan tahun ini telah memasuki tahun kedua (tingkat II).
Diikuti oleh 22 koordiantor peternak anggota KAN Jabung, pelaksanaan sekolah lapang tingkat II kali ini dilakukan secara daring yakni di hari rabu (22/7/2020) kemarin, karena mengingat saat ini masih di masa pandemi Covid-19. Pada kegiatan ini, materi yang diberikan secara garis besar adalah tentang pengembangan dan penerapan teknologi pengolahan pakan pada sapi perah.
“Oleh karena pakan sapi ternak semakin berkurang, perlu dilakuan upaya ekspoitasi pakan-pakan lokal ataupun pakan alternatif yang tersedia melimpah dan bergizi. Disamping itu perlu upaya memanfaatkan pakan dari limbah pertanian (seperti jerami padi) dan limbah agro industry (seperti dedak, bungkil sawit dsb) yang cukup potensial ketersediaannya walaupun nilai nutrisinya kurang memadai,” terang Mashudi Kamis (23/7/2020)
Lanjutnya, untuk pakan yang memiliki ketersediaan melimpah namun kurang bergizi perlu diupayakan meningkatkan kualitasnya dengan penerapan teknologi pengolahan. Ada beberapa teknologi yang cukup aplikatif, dapat meningkatkan nilai tambah berupa peningkatan kualitas, dapat mengawetkan, dan murah.
Teknologi pengolahan tersebut antara lain adalah Hay, Silase, Amoniasi, Fermentasi, Cassapro, Burger pakan, UMB, Pakan Lengkap, Probiotik, Protected protein.
Dengan penerapan teknologi ini diharapkan pakan-pakan yang kurang berkualitas namun melimpah ketersediaannya dapat ditingkatkan kualitas nutrisinya sehingga jika diberikan ke ternak sapi perah dapat meningkatkan produksi susu dan dari segi biaya semakin ekonomis.
“Saya berharap, dari adanya sekolah lapang ini dapat meningkatkan pemahaman peternak dan pegawai Koperasi KAN Jabung tentang berbagai macam teknologi pengolahan pakan, serta bagaimana mereka akhirnya bisa menerapkan teknologi ini di lapang,” pungkasnya. (meg)