KANAL24, Yogyakarta – Biaya pakan ternak menjadi komponen yang besar bagi peternak dan industri peternakan di Indonesia. Fluktuasi harga pakan pabrikan membuat banyak pihak mencoba membuat pakan alternatif berbasis bahan lokal.
Salah satunya dilakukan oleh Widodo peternak asal Godean Sleman yang berfokus pada teknologi pakan ternak.
“Saya fokus pada teknologi pakan ternak terutama fermentasi dengan bahan lokal yang mudah dan murah,” kata Widodo, Jumat (27/6/2025).
Ditemui saat menerima perwakilan peternak Sumpiuh Banyumas yang belajar pakan kambing, Widodo mengaku gencar mengkampanyekan beternak tanpa angon dan ngarit.
“Beternak itu tidak sulit adal ketersediaan pakan ada. Nah faktanya tidak semua peternak full time karena ada juga yang sambil bekerja. Ini butuh solusi soal pakan jadi tidak angon dan ngarit,” ujarnya.

Bahan lokal yang dapat digunakan mulai berbagai rumput dan daun hijau, gedebog pohon pisang, pohon pepaya, hijauan kacang tanah, jerami. Bahan ini mudah dijumpai didesa dengan stok yang melimpah.
Cara pembuatan pakannya juga mudah dan tidak membutuhkan waktu lama namun mampu menghasilkan stok pakan bagi ternak.
Uniknya Widodo kerap membagikan ilmunya kepada siapa saja yang ingin belajar bersamanya. Widodo juga kerap menjadi narasumber sharing baik di kalangan peternak hingga di televisi.
“Saya sharing pengalaman saja kepada siapapun karena banyak sharing, banyak teman dan rejeki,” lanjutnya.
Dirumahnya Widodo sudah menyiapkan video tutorial dan kertas panduan pembuatan pakan. Sedangkan disamping rumah terdapat kandang yang dapat dilihat langsung oleh berbagai pihak yang ingin belajar.
Widodo berharap dengan pakan alternatif yang mudah dan murah dapat menjadi motivasi bagi siapa saja untuk beternak sehingga mendukung swasembada pangan daging di Indonesia.
Selain itu pakan alternatif ini juga dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat dan mampu membuka lapangan kerja.(sdk)