KANAL24, Jakarta – Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berkomitmen untuk meremajaan tanaman sawit di tahun 2021 ini. Komitmen ini diwujudkan dengan mengalokasikan anggaran belanja untuk program replanting sebesar Rp5,56 triliun.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menjelaskan dukungan pembiayaan untuk peremajaan sawit itu menjadi bukti kehadiran pemerintah untuk tetap menjadikan kelapa sawit sebagai salah komoditas strategis nasional. Keputusan itu didasarkan pada hasil rapat komite pengarah BPDPKS pada tanggal 22 Januari 2021 yang telah menyetujui usulan alokasi anggaran BPDPKS tahun 2021.
“Dukungan yang utama adalah pemenuhan target peremajaan sawit rakyat pada tahun 2021 seluas 180.000 hektare dengan alokasi dana sebesar Rp5,567 triliun,” ujar Airlangga dalam keterangannya, Sabtu (23/1/2021).
Untuk mencapai target tersebut, BPDPKS bersama seluruh pemangku kepentingan industri sawit akan menyusun mekanisme peremajaan sawit rakyat yang lebih efektif dan efisien.
Disamping itu, Pemerintah juga tetap berkomitmen untuk mendukung program biodiesel (B30) pada tahun 2021 dengan target alokasi penyaluran sebesar 9,2 juta KL. Komitmen pemerintah ini bertujuan untuk menjaga stabilisasi harga CPO dan menjaga surplus neraca perdagangan non migas yang sekitar 12 persen berasal dari ekspor produk sawit dan turunannya.
“Dengan begitu target 23 persen bauran energi berasal dari Energi Baru Terbarukan (EBT) pada tahun 2025 sebagaimana ditetapkan dalam Kebijakan Energi Nasional (KEN) diharapkan dapat tercapai,” pungkasnya.(sdk)