Kanal24, Malang – Data terbaru dari Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mengungkapkan bahwa tingkat inflasi gabungan delapan kota di Jawa Timur pada bulan Oktober 2023 mencapai 0,27 persen dalam penghitungan month to month (m-to-m), dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) setinggi 116,89.
Berdasarkan laporan resmi dari BPS Jatim pada Kamis (2/11/2023), Fungsional Statistisi Ahli Madya BPS Jatim, Umar Sjaifuddin, menjelaskan bahwa inflasi year on year (y-on-y) pada bulan Oktober 2023 mencapai 3,25 persen.
Di tingkat kota, Sumenep mencatat tingkat inflasi y-on-y tertinggi sebesar 5,29 persen dengan IHK sebesar 118,94, sementara Madiun memiliki inflasi terendah sebesar 2,41 persen dengan IHK sebesar 114,45.
Tingkat inflasi pada komponen energi y-on-y Oktober 2023 tercatat sebesar 0,25 persen, sementara tingkat inflasi month to month (m-to-m) pada komponen energi mencapai 0,61 persen. Sedangkan untuk komponen bahan makanan, inflasi y-on-y pada Oktober 2023 mencapai 7,56 persen, dengan tingkat inflasi m-to-m sebesar 0,43 persen.
Kelompok pengeluaran yang menjadi penyumbang utama inflasi pada bulan Oktober 2023 dalam penghitungan inflasi m-to-m adalah kelompok transportasi. Sementara, untuk inflasi tahun kalender (y-t-d) dan inflasi year on year (y-o-y), kelompok yang menjadi penyumbang utama adalah kelompok makanan, minuman, dan tembakau.
Dua komoditas utama yang menyumbang inflasi bulanan pada Oktober 2023 (m-to-m) adalah beras dan bensin. Inflasi bulanan pada komoditas beras mencapai 1,62 persen, sedangkan inflasi pada komoditas bensin mencapai 1,11 persen pada periode yang sama.
Data ini memberikan informasi terperinci mengenai inflasi di berbagai kota di Jawa Timur dan kontribusi dari berbagai komponen terhadap perubahan tingkat inflasi bulanan dan tahunan.(din)