Kanal24, Malang – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa perekonomian Indonesia mencatatkan pertumbuhan sebesar 4,94% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada kuartal III/2023. Meskipun terjadi perlambatan dibandingkan dengan capaian pada kuartal II/2023 yang mencapai 5,17% yoy, pertumbuhan tersebut masih menunjukkan ketahanan ekonomi yang solid.
Plt. Kepala Badan Pusat Statistik, Amalia Adininggar Widyasanti, mengungkapkan bahwa seluruh lapangan usaha pada kuartal III/2023 tercatat tumbuh positif. Ia menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi pada periode tersebut didorong oleh beberapa faktor, termasuk dimulainya kegiatan terkait Pemilu 2024.
“Pertumbuhan ekonomi kuartal III/2023 didorong oleh peningkatan aktivitas produksi, mobilitas masyarakat, kunjungan wisatawan mancanegara, terselenggaranya beberapa acara nasional dan internasional, serta dimulainya kegiatan politik menjelang Pemilu 2024,” ujar Amalia dalam konferensi pers yang diselenggarakan pada Senin (6/11/2023).
Amalia menekankan bahwa meskipun terjadi perlambatan, capaian pertumbuhan ekonomi tersebut menandakan ketahanan ekonomi Indonesia yang tetap positif. Seluruh lapangan usaha mencatatkan pertumbuhan positif pada kuartal III/2023, kecuali sektor jasa pendidikan dan administrasi pemerintahan.
Berdasarkan data BPS, lapangan usaha yang mencatatkan pertumbuhan tertinggi di antaranya adalah sektor transportasi & pergudangan sebesar 14,74% yoy, akomodasi & makan minum 10,90% yoy, dan jasa lainnya 11,14% yoy. Sektor-sektor utama yang memberikan kontribusi besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, seperti industri pengolahan, perdagangan, pertanian, pertambangan, dan konstruksi, juga terus menunjukkan pertumbuhan positif.
Namun, sektor jasa pendidikan dan administrasi pemerintahan masing-masingnya mencatatkan kontraksi sebesar -2,07% dan -6,23% yoy. Hal ini menandakan dinamika dalam pertumbuhan sektor-sektor yang berbeda dalam perekonomian Indonesia selama kuartal III/2023.