KANAL24, Jakarta – Guna dapat memperkuat struktur permodalan maupun meningkatkan rasio kecukupan modal (CAR), PT Bank Tabungan Negara ( Persero) Tbk (BBTN) menargetkan perolehan laba bersih tahun ini sekitar Rp2,5 triliun-Rp2,8 triliun.
Menurut Wakil Direktur Utama BBTN, Nixon LP Napitupulu, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank BTN yang digelar hari ini di Jakarta, Rabu (10/3/2021) menyetujui bahwa perseroan tidak membagikan dividen dari laba bersih 2020 yang mencapai Rp1,6 triliun. Adapun laba bersih ini akan ditempatkan sebagai laba ditahan.
Nixon mengungkapkan, pada tahun ini dan tahun depan perseroan akan lebih fokus memperkuat struktur permodalan dan meningkatkan CAR yang per akhir 2020 tercatat sebesar 19,34 persen, sehingga laba bersih tahun lalu akan ditempatkan sebagai laba ditahan. “Jadi, pada tahun ini tidak ada pembagian dividen,” ucap Nixon.
Bahkan, lanjut dia, perseroan optimistis bisa meraih target perolehan laba bersih di 2021 sekitar Rp2,5 triliun-Rp2,8 triliun yang akan lebih banyak ditopang oleh penghematan biaya dana. “Cost of Fund kami terus membaik, sehingga kami yakin target Rp2,5 triliun-Rp2,8 triliun akan tercapai,” ujar Nixon.
Sementara itu, Corporate Secretary BBTN, Ari Kurniaman mengatakan, optimisme untuk mencapai target laba bersih tersebut sejalan dengan upaya BBTN meraih posisi The Best Mortgage Bank in Southeast Asia in 2025.
“Karena, kami didukung infrastruktur perumahan yang kuat dan inovasi yang terus kami lakukan, sehingga memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk memiliki hunian yang terjangkau dan mudah,” kata Ari.
Pada tahun ini, BBTN juga menargetkan pertumbuhan kredit dan pembiayaan sekitar 7-9 persen, begitu pula dengan target pertumbuhan kredit di 2021 berkisar 7-9 persen. Ari menambahkan, pada RUPST hari ini para pemegang saham juga menyetujui penunjukkan jajaran pengurus baru BBTN.
Para pemegang saham menyetujui pemberhentian dengan hormat Pahala Nugraha Mansury selaku Direktur Utama Bank BTN dan Yossi Istanto dari posisi sebagai Direktur Human Capital, Legal and Compliance.
RUPST menyetujui pengangkatan Haru Koesmahargyo sebagai Direktur Utama Bank BTN dan mengangkat Nofry Rony Poetra sebagai Direktur Finance, Planning and Treasury, serta Eko Waluyo selaku Direktur Compliance and Legal. Selain itu, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan mantan Direktur Utama BBTN, Iqbal Latanro sebagai Wakil Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen BBTN.
“Kami optimistis jajaran baru ini juga akan solid membawa Bank BTN mendukung program pemerintah, yakni Sejuta Rumah dan PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional),” ucap Ari.(sdk)