KANAL24, Jakarta – Penguatan cadangan devisa (cadev) negara terus berlanjut. Bank Indonesia (BI) mengumumkan bahwa cadev periode Juli 2021 mencapai 137,3 miliar dolar AS, atau meningkat dibandingkan posisi pada akhir Juni 2021 sebesar 137,1 miliar dolar AS.
Kepala Departemen Komunikasi BI,Erwin Haryonomengatakan, posisi cadev tersebut setara dengan pembiayaan 8,9 bulan impor atau 8,6 bulan impor. Cadangan valas itu juga diklaim cukup untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah.
“Cadev ini berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor,” ujar Erwin dalam keterangannya, Senin (9/8/2021).
BI menilai cadev tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. Menurutnya peningkatan posisi cadev pada Juli 2021 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond pemerintah serta penerimaan pajak dan jasa.
“BI memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi,” ungkap Erwin.
Erwin menambahkan BI terus melakukan monitoring terhadap aktifitas pemulihan ekonomi yang saat ini menunjukkan tren positif yang terlihat dari aktifitas industry keuangan dan manufactur. (sdk)