KANAL24, Jakarta – Emiten berkode CPIN yakni PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Selasa (25/8/2020) memutuskan pembagian dividen tunai untuk tahun buku 2019.
CPIN akan membagi dividen tunai sebesar Rp 81 per saham atau 36,54% dari laba bersih tahun lalu.”Yang dibayarkan atas 16.39 miliar saham atau seluruhnya sebesar Rp 1,33 triliun,” kata manajemen dalam siaran pers, Selasa (25/8/2020).
Sepanjang 2019, emiten peternakan ini mencatatkan penurunan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 3,63 triliun atau turun 20,20% dari kinerja 2018 sebesar Rp 4,55 triliun.
Dalam laporan keuangan penjualan neto Charoen tercatat sebesar Rp 58,63 triliun meningkat 8,67% tahun 2019, ketimbang periode sama tahun 2018 sebesar Rp 53,95 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan menjadi penyebab menyusutnya laba bersih. Tahun lalu, beban pokok CPIN naik 12,73% menjadi Rp 50,53 triliun.
Kenaikan beban pokok penjualan ini juga membuat penurunan laba bruto Charoen menjadi Rp 8,09 triliun, atau turun 11,39% dari sebelumnya sebesar Rp 9,13 triliun.
CPIN masih tertolong laba selisih kurs sebesar Rp 60,23 miliar dari sebelumnya merugi sejumlah Rp 144,78 miliar pada periode sama tahun 2018. (sdk)