KANAL24, Malang – CSR (corporate social responsibility) merupakan salah satu kunci bagaimana suatu perusahaan dapat diprediksi berjalan dalam jangka panjang.
Aktivitas CSR dalam suatu perusahaan ini menjadi bukti bagaimana ternyata selama ini perusahaan tidak hanya memperhatikan masalah-masalah profit. Karena pada umumnya, banyak sekali masyarakat yang beranggapan bahwasannya perusahaan bisnis itu artinya hanya berorientasi kepada bisnis dan profit.
Ketika perusahaan berorientasi kepada profit, artinya fokus utama perusahaan tersebut hanyalah profit. Namun hal ini berbeda ketika perusahaan memasukkan faktor-faktor lainnya atau pemangku kepentingan lain dalam proses bisnisnya.
“Misalnya untuk pengambilan keputusan berarti pengambilan keputusan itu tidak hanya sekedar profit, tetapi juga bagaimana nanti. Misalnya saya membuat produk, produk itu ramah lingkungan, tidak memberikan pengaruh dampak buruk bagi kesehatan masyarakat, berarti kita aware terhadap konsumen begitu. Nah, berarti orientasinya jangka panjang,” ujar Nila Firdausi Nuzula, S.Sos., M.Si., Ph.D. pada Rabu (18/05/2022).
Menurut Dosen Administrasi Bisnis FIA UB ini, meskipun perusahaan hanya bertujuan dan berorientasi kepada profit, namun CSR juga menjadi tanggung jawab perusahaan. Hal ini dikarenakan, dalam menjalankan aktivitas bisnis, terdapat dampak yang berpengaruh kepada masyarakat secara luas. Tanggung jawab dari pada dampak tersebut tidak cukup apabila hanya diserahkan kepada pemerintah.
“Karena masalah public capacity, public social, maksudnya social ke masyarakat itu kan biasanya menjadi ranah kewenangan daripada pemerintah,” ujar Nila.
Namun ketika nantinya aktivitas bisnis tersebut semakin aktif dan semakin banyak, maka perusahaan-perusahaan tersebut juga pastinya akan semakin berorientasi untuk mengeksploitasi sumber daya yang menjadi kewenangannya.
“Ternyata itu dampaknya juga kurang bagus kepada stakeholders yang lain, sehingga menjadi tanggung jawab sosial dari perusahaan,” kata Nila.
Jadi dapat disimpulkan bahwasannya CSR merupakan aktivitas dari pada program-program kerja yang dilakukan oleh perusahaan dalam rangka untuk mengamankan pemangku kepentingan yang berhubungan dengan perusahaan. Aktivitas ini bertujuan untuk mendapatkan win-win solution antara perusahaan, yakni antara manajemen dengan stakeholders sehingga perusahaan tersebut dapat berorientasi untuk hidup atau bertahan dalam jangka panjang.(wen)