KANAL24, Malang – Kesuksesan dalam bisnis jangan dilihat hari ini ketika sudah sukses namun merupakan rangkaian proses sebelumnya.
“Jangan lihat misal mas Dony hari ini outlet malang strudelnya ramai namun lihat langkah sebelumnya,” kata Dedi PCA owner kedai Pak Cik Abin Sabtu (18/5/2019).
Dalam ngabuburit kesasar sukses di Masjid Cahyaningati Dedi bercerita bahwa dirinya terlahir di kota Pangkalan Susu yang suasananya mirip dalam film Laskar Pelangi.
Sejak muda Dedi Setiawan dah hidup susah. Waktu sekolah pun sudah sambil berjualan dan menjadi kernet angkot.
“Saya pernah waktu menjadi kernet yang naik adalah guru saya,” lanjut Dedi.
Selanjutnya Dedi juga pernah menjadi kuli proyek dari posisi paling bawah. Di sela menjadi kuli Dedi berpikir dirinya harus pandai dan menjadi orang. Untuk itu dia juga belajar bahasa Inggris dan juga belajar desain.
Tidak disangka kemampuan desain ini yang membawa perubahan ketika bekerja di proyek Paiton dan dilirik oleh pekerja asing.
Sedangkan narasumber kedua Rahmat Tsani juga menceritakan tekadnya kuliah di Jawa di UMM Malang. Tekadnya kuliah jauh karena ingin berhasil dan tidak mau menjadi PNS.
Untuk survive sejak semester enam Rahmat sudah menjadi sopir serabutan. Selepas itu Rahmat membuka usaha rental komputer. Karena dikerjakan dengan tekun dan berintegritas Rahmat dipercaya mengelola bekas warnet dari bosnya dulu.
Untuk mengembangkan bisnis Rahmat juga melakukan kreativitas dengan memutar modal barang supplier dan uang perbankan.
Dari sinilah Rahmat kemudian terjun ke dunia properti yang menjadi bisnisnya saat ini. (sid)