Kanal24
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Login
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
No Result
View All Result
Kanal24
No Result
View All Result

Dekan FIA UB: Efisiensi Pukul Rata Berpotensi Lumpuhkan Layanan Publik

Dinia by Dinia
February 12, 2025
in Ekonomi, Perspektif
0
FIA UB Ingatkan Regulasi Hukum Baru Jangan Picu Ketimpangan Kewenangan

Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D., Dekan FIA UB (Dinia/Kanal24)

188
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Kanal24, Malang – Pemerintah melalui Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 mengarahkan kementerian dan lembaga untuk melakukan efisiensi anggaran dalam pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran sekaligus menopang program prioritas pemerintah.

Namun, kebijakan ini memicu berbagai tantangan dan kekhawatiran, terutama terkait dampaknya terhadap pelayanan publik dan pertumbuhan ekonomi.

Prof. Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D., Pakar Kebijakan Publik dari Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB), menilai bahwa efisiensi anggaran perlu dilakukan dengan pendekatan yang lebih selektif agar tidak berdampak negatif terhadap fungsi layanan publik.

Efisiensi Tidak Bisa Pukul Rata

Prof. Andy menjelaskan bahwa pendekatan efisiensi secara pukul rata dapat menghambat fungsi vital beberapa lembaga yang membutuhkan anggaran besar untuk menjalankan tugasnya.

“Efisiensi itu memang perlu, tetapi jika dilakukan pukul rata, ini berisiko mengurangi kualitas pelayanan publik. Ada lembaga yang sudah efisien tetapi tetap membutuhkan anggaran besar untuk fungsi-fungsi pelayanan,” tutur Dekan FIA UB ini (11/2/2024).

Menurutnya, efisiensi yang tidak terarah dapat mengorbankan fungsi strategis, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, yang menjadi penggerak utama ekonomi masyarakat.

Baca juga : Pemotongan Anggaran Rp8 Triliun, Benarkah Pendidikan Bukan Lagi Prioritas

Evaluasi Jumlah Kementerian untuk Efisiensi Anggaran

Prof. Andy juga menyoroti aspek jumlah kementerian yang dinilai memberikan beban besar terhadap anggaran negara. Menurutnya, penambahan 22 kementerian baru hingga total menjadi 48 kementerian menciptakan kebutuhan anggaran yang besar untuk struktur birokrasi, seperti pengadaan staf ahli, direktur jenderal, sekretaris jenderal, dan berbagai posisi pendukung lainnya.

“Membuka kementerian baru itu tidak sederhana karena setiap kementerian membutuhkan struktur lengkap, mulai dari menteri, staf ahli, hingga direktur. Ini costly, apalagi jika standar jumlah staf ahli atau direktur di setiap kementerian ditetapkan sama. Ada baiknya jumlah kementerian dipertimbangkan kembali atau struktur di dalamnya dibuat lebih efisien,” jelas Prof. Andy.

Ia menyarankan agar jumlah staf ahli atau direktur disesuaikan dengan kebutuhan spesifik setiap kementerian untuk mengurangi beban anggaran tanpa mengurangi efektivitas kerja kementerian.

Efisiensi dan Target Pertumbuhan Ekonomi

Prof. Andy juga mengingatkan pentingnya mengukur dampak kebijakan efisiensi terhadap target pertumbuhan ekonomi nasional.

“Kita memiliki target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Saat ini pertumbuhan kita masih di angka 5%. Jika kebijakan efisiensi ini tidak dirancang dengan baik, saya khawatir target tersebut sulit tercapai,” tambahnya.

Program MBG, yang menjadi salah satu fokus alokasi anggaran, menurutnya sangat penting, tetapi harus lebih spesifik menyasar kelompok yang benar-benar membutuhkan. “MBG penting, tetapi jangan sampai penerapannya pukul rata. Targetnya harus jelas, seperti anak-anak di daerah miskin atau tertinggal,” jelas Prof. Andy.

Baca juga : FIA UB Ingatkan Regulasi Hukum Baru Jangan Picu Ketimpangan Kewenangan

Tantangan Efisiensi di Tingkat Daerah

Kebijakan efisiensi juga berdampak signifikan di daerah, termasuk Malang Raya. Menurut Prof. Andy, public budget di tingkat daerah sering menjadi penggerak utama ekonomi lokal, terutama di wilayah yang minim investasi swasta.

“Di daerah, public budget sering kali lebih besar daripada private budget. Jika anggaran pemerintah dipangkas, kepala daerah harus mampu menggandeng sektor swasta untuk memastikan pembangunan tetap berjalan,” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kepala daerah harus kreatif menarik investasi swasta untuk menggantikan peran anggaran pemerintah yang berkurang. “Tugas kepala daerah adalah menciptakan iklim investasi yang menarik bagi sektor swasta, sehingga investasi publik dan swasta dapat berjalan seimbang,” tambahnya.

Evaluasi dan Strategi Efisiensi

Prof. Andy menyarankan agar pemerintah melakukan evaluasi mendalam terhadap kebijakan efisiensi ini, terutama terkait efektivitas dan dampaknya terhadap masyarakat.

“Evaluasi ini harus dilakukan secara berkala, misalnya setiap enam bulan. Apakah kebijakan ini berdampak positif atau justru menghambat layanan publik? Jika ada kementerian yang tidak perform, perlu ada langkah perbaikan atau resafle,” katanya.

Selain itu, ia menyoroti pentingnya efisiensi di tingkat kementerian, termasuk pengelolaan sumber daya manusia. “Efisiensi bisa dimulai dari struktur organisasi kementerian. Misalnya, jumlah staf ahli atau direktur yang bisa disesuaikan. Dengan begitu, meskipun jumlah kementerian bertambah, biayanya tetap dapat dikendalikan,” jelasnya.

Kebijakan efisiensi anggaran menjadi langkah penting dalam pengelolaan keuangan negara. Namun, pendekatan yang selektif dan terarah sangat diperlukan untuk memastikan bahwa pelayanan publik tetap optimal, pertumbuhan ekonomi tetap terjaga, dan program prioritas berjalan sesuai target.

“Efisiensi bukan sekadar mengurangi anggaran, tetapi harus dilakukan dengan pendekatan yang tepat agar pelayanan publik tidak terganggu dan visi pembangunan tetap tercapai,” tutup Prof. Andy. (din)

Post Views: 1,223
Tags: Andy Fefta WijayaDekan FIA UBEfisiensi AnggaranEfisiensi SelektifEvaluasi KementerianFIA UBIndonesia EmasKebijakan PublikPelayanan PublikPertumbuhan EkonomiPublic BudgetReformasi AnggaranTarget Ekonomi
Previous Post

Mahasiswa UB Sabet Emas di Thailand Inventors’ Day 2025

Next Post

Kupu Sutera Pukau Pengunjung “Jelang Julang #4” 2025

Dinia

Dinia

Next Post
Kupu Sutera Pukau Pengunjung “Jelang Julang #4” 2025

Kupu Sutera Pukau Pengunjung "Jelang Julang #4” 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Trending
  • Comments
  • Latest

ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

August 4, 2023

Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

August 3, 2023

AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

August 4, 2023
UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

June 3, 2024
Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

Permainan Interaktif Menjadi Media KKN FP UB Pupuk Minat Baca Anak Desa Kromengan

39
Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

Dosen UB Kenalkan Teknologi Pembuatan Pakan Ternak dan Pupuk Organik ke Desa Plandirejo

5
Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

Layanan RSUB Kini Terintegrasi dengan Mobile JKN BPJS

4

Review Film : Glass Onion: A Knives Out Story

3
10th UC Graduate Forum, Jawab Tantangan Dunia Pertanian

10th UC Graduate Forum, Jawab Tantangan Dunia Pertanian

June 2, 2025
FKH UB Kawal Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Kurban

FKH UB Kawal Pemeriksaan dan Penyembelihan Hewan Kurban

June 2, 2025
Jamaah Haji Indonesia Bersiap Menuju Puncak Ibadah Haji di Armuzna

Jamaah Haji Indonesia Bersiap Menuju Puncak Ibadah Haji di Armuzna

June 2, 2025
Psikologi dan Pancasila

Psikologi dan Pancasila

June 1, 2025

Popular Stories

  • ISLAM DAN PELESTARIAN LINGKUNGAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Istilah Dalam Karate

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • AYAT-AYAT KREATIFITAS DAN INOVASI PELAYANAN

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • UB dan Perusahaan Happy Asmara Kembangkan Produk Lokal Go Global

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Yuk Kenali Sistem Swiss Manager Dalam Catur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Berita
  • Tentang Kanal24
  • Galeri
  • Layanan
  • Pedoman Media Siber
Copyright Kanal24.com 2023

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Perspektif
  • Pendidikan
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Gaya Hidup
  • Hiburan

Copyright Kanal24.com 2023