KANAL24, Malang – Gerakan Malang Raya Bebas Nyeri yang dicetuskan oleh Paincenter RSUB dan UB Medcom terus mendapatkan sambutan dari berbagai kalangan. Kali ini Dinas Kesehatan yang masuk dalam anglomerasi Malang Raya sepakat memberikan dukungan dalam gerakan tersebut.
Dukungan tersebut tercetus dalam Forum Group Discussion (FGD) Paincenter di Hotel Grand Mercure Malang, Selasa (22/12/2021).
Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu drg. Kartika Trisulandari mengatakan Kota Batu telah memiliki relawan paliatif dan siap untuk bergerak bersama relawan dari Kota dan Kabupaten Malang untuk melakukan sosialisasi Malang Bebas Nyeri.
“Kami dari Kota Batu sangat mendukung gerakan ini karena kebetulan di Kota Batu sudah ada relawannya sejak lama. Dengan bergabung bersama relawan lain saya kira ini akan berdampak lebih positif,” kata Kartika.
Untuk sosialisasi pihaknnya akan mendukung dengan menyediakan beberapa titik videotron dan billboard yang ada di Kota Batu sebagai media sosialisasi. Selain itu relawan ditingkat puskesmas dan RW juga siap bergerak untuk program ini.
Dukungan relawan juga datang dari Dinas Kabupaten Malang yang memiliki relawan kesehatan sebanyak 25 ribu hingga tingkat RW. Relawan tersebut nantinya menurut Kadinkes Kabupaten Malang drg. Arbani Mukti Wibowo dapat menjadi garda depan penyebaran informasi mengenai penyakit nyeri.
“Kabupaten Malang ada relawan kesehatan sebanyak 25 ribu, tersebar di semua desa sehingga dapat dijadikan garda depan mengenai nyeri,” kata Arbani.
Tidak hanya relawan, untuk sosialisasi Arbani menyebut sedikitnya ada 6 videotron yang dapat digunakan oleh paincenter RSUB dan UB Medcom dalam sosialisasi tersebut. Keberadaan sosilisasi melalui videotron ini menurut Arbani penting mengingat luasnya cakupan dari anglomerasi Malang Raya.
Namun dirinya meminta kepada pihak RSUB untuk memberikan pelatihan terlebih dahulu kepada tenaga kesehatan di tingkat puskesmas sebagai sentra informasi menegnai nyeri di level kecamatan.
Sedangkan Kadinkes Kota Malang yang diwakili oleh dr. Bayu menyambut antusias sinergi gerakan ini karena akan mempercepat penanganan dan deteksi dini mengenai nyeri.
“Tentu ini gerakan yang bagus dan Kota Malang akan mendukung baik untuk sosialisasi maupun pembentukan relawan melalui fasilitas Puskemas,” kata Bayu.
Dalam kesempatan tersebut Direktur RSUB Prof. Dr. dr. Sri Andarini mengaku gembira dan salut dengan kekompakan dari para kepala dinas kesehatan di Malang Raya ini. RSUB menurut Sri sudah menginisiasi paincenter ini bukan hanya klinik namun sebagai pusat layanan dengan menyediakan tenaga medis yang kompeten dan peralatan canggih.
“Saya sebagai Direktur RSUB salut dan bangga dengan pertemuan ini. Keompakan dan dukungan tiga kadinkes ini luar biasa. RSUB dengan Paincenternya semoga dapat menjaga sinergi ini,” pungkas Andarini. (sdk)