KANAL24, Surabaya – Tim Pengkaji dan Peneliti Gelar Daerah Provinsi Jawa Timur (TP2GD Provinsi Jatim) kini tengah mengkaji dan meneliti kelengkapan dokumen Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan atau dikenal Mbah Kholil, yang akan diusulkan untuk mendapatkan Gelar Kepahlawanan ke Kemensos RI.
Kepala Dinsos Provinsi Jatim, Dr H Alwi MHum menyampaikan, gelar, tanda jasa maupun tanda penghormatan merupakan bentuk penghormatan dan penghargaan, serta simbol pengakuan terhadap warga negara yang berjasa dan mengabdikan hidupnya terhadap bangsa dan negara.
Untuk pengajuan pengusulan gelar kepahlawanan sesuai mekanisme dan tahapan baik dari dari Pemkab/Kota melalui Bupati/Walikota melibatkan TP2GD lalu Pemprov melalui Gubernur melibatkan TP2GD, kemudian usulan akan disampaikan ke Kemensos dan diserahkan ke Presiden RI.
TP2GD Provinsi Jatim Tahun 2021, dibentuk berdasarkan Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/98/KPTS/013/2021 tentang Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah Tahun 2021, yang tugasnya melakukan penelitian dan pengkajian mengenai kelayakan calon penerima gelar.Selanjutnya, TP2GD Provinsi Jatim melaporkan hasil sidang kepada Gubernur Jawa Timur sebagai bahan pertimbangan dalam menerbitkan Rekomendasi Pengajuan Usul Pemberian Gelar.
“Kini TP2GD Provinsi Jatim mengadakan semacam seminar menghadirkan pengagas, hingga sejarawan. Dari hasil seminar akan diresumekan dan ditindaklanjuti dengan melaporkan ke Gubernur Jatim, sebagai pertimbangan mengeluarkan rekomendasi dan mengirimkan usulan ke Kemensos,” kata Alwi, Kamis (4/3/2021).
Kriteria penilaian dalam penganugerahan gelar Pahlawan Nasional antara lain pernah memimpin atau melakukan perjuangan dalam bentuk apapun untuk mencapai, merebut, dan mempertahankan kemerdekaan.
Selanjutnya, tidak pernah menyerah pada musuh pada masa perjuangan; pernah memberikan pemikiran yang menunjang pembangunan nasional dan meningkatkan harkat martabat bangsa; serta pernah melakukan perjuangan yang memiliki jangkauan luas dan berdampak nasional.
Syaikhona Muhammad Kholil lahir di Bangkalan 25 Mei 1835 dan wafat 23 April 1925 di Pesarean Mertajasih Bangkalan, Madura, Jatim. Peran besar Syaikhona Muhammad Kholil merintis dan melestarikan pesantren merupakan bukti kongkrit keterlibatan menyebarkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah.
Kontribusi yang dilakukan Syaikhona Muhammad Kholil melalui jalur pendidikan pesantrem utamanya keberhasilannya dalam mencetak kader ulama besar yang berkualitas.(sdk)