KANAL24, Jakarta – Untuk mendorong pembayaran digital di seluruh Asia Tenggara, Visa Inc. masuk menjadi investor terbaru ke dalam bisnis jasa transportasi Go-Jek.
Perusahaan pemilik jaringan pembayaran terbesar dunia itu menginvestasikan sejumlah dana yang tidak diungkapkan kedua belah pihak. Ketentuan-ketentuan kesepakatan itu juga tidak diungkapkan.
Keikutsertaan Visa dalam upaya pendanaan Go-Jek itu merupakan bagian dari putaran penggalangan dana seri F yang digelar Go-Jek. Sebelumnya Go-Jek juga mendapatkan pendanaan dari Siam Commercial Bank Plc, Mitsubishi Motors Corp, Mitsubishi Corp. dan Mitsubishi UFJ Lease & Finance Co. Thailand.
Go-Jek, yang memulai debut aplikasi untuk memanggil taksi sepeda motor di Jakarta pada 2015, berkembang di luar Indonesia untuk melayani konsumen di seluruh Asia Tenggara, membangun aplikasi konsumen serba guna yang mirip dengan WeChat Tencent Holdings Ltd. di China. Itu bernilai $ 10 miliar menurut CB Insights, dan menampung lebih dari 20 layanan berdasarkan permintaan di platformnya dari pengiriman makanan hingga pembayaran digital.
Kedua perusahaan memiliki “tujuan bersama untuk membawa layanan keuangan formal kepada yang tidak memiliki rekening bank dan yang tidak terlayani, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah,” kata Presiden Regional Visa Asia Pasifik Chris Clark dalam sebuah pernyataan.
“Kami akan mencari cara untuk memanfaatkan kekuatan jaringan Go-Jek dan Visa untuk memperluas akses keuangan di Asia Tenggara.”
Menurut CB Insights, Go-Jek bernilai sekitar USD10 miliar dan menampung lebih dari 20 layanan berdasarkan permintaan di platformnya. Mulai dari pengiriman makanan hingga pembayaran digital.
Kedua perusahaan memiliki, “tujuan bersama untuk membawa layanan keuangan formal kepada yang tidak memiliki rekening bank dan yang tidak terlayani, termasuk usaha mikro, kecil dan menengah,” kata Presiden Regional Visa Asia Pasifik Chris Clark dalam pernyataannya yang dikutip Bloomberg.
“Kami akan mencari cara untuk memanfaatkan kekuatan jaringan Go-Jek dan Visa untuk memperluas akses keuangan di Asia Tenggara,” imbuhnya. (sdk).