KANAL24, Malang – Memanfaatkan peluang kebutuhan mahasiswa baru yang membutuhkan banyak perlengkapan, diterapkan oleh 2 pemuda asal Kediri yakni, Munir dan Dika. Mereka merupakan salah satu dari beberapa pedagang alat ospek yang berjualan di depan area Universitas Brawijaya.
Munir dan Dika sudah berjualan alat ospek sejak 2013 lalu, alat-alat yang dijual seperti slayer, sandal jepit, piring plastik, tumbler, koran, nametag, bagtag, dll. Harga setiap barang variatif, untuk sandal FISIP misalnya dijual mulai harga 25 ribu dan harga ini masih bida ditawar.
“Kita jualan sejak 3 hari yang lalu, dari jam 8 pagi-8 malam. Untuk alatnya itu kita beli di pasar besar dan kita modifikasi sendiri. Kita juga masih punya sisa alat tahun lalu yang masih bagus, jadi kita jual lagi,” terang Munir.
Diisinggung soal omset yang didapat, Munir dan Dika kompak untuk tidak memberikan penjelasan secara detail.
Mereka hanya mengungkapkan bahwa mulai tahun 2013 hingga sekarang keuntungan yang didapat naik 20-30 persen. Sedangkan untuk omset per hari, mereka menyebutkan bahwa tidak tentu, karena mereka tidak mengkalkulasi secara utuh.
“Jadi, kami ada tim mbak, tim administrasi sama produksi. Totalnya ada 20 orang yang mayoritas mereka juga masih mahasiswa. Jadi keuntungan dari penjualan ini kita bagi 20 orang itu,” tutupnya.
Selain penjualan secara fisik, Munir dkk juga menjual via online yakni dengan menggunakan aplikasi LINE.
Terkait dengan adanya penjualan alat ospek ini, beberapa mahasiswa baru yang ditemui oleh tim kanal24 yakni, Refika dari Jakarta dan temannya Kinanti dari Tangerang Selatan berpendapat bahwa, pedagang ini sangat membantu mereka
“Kalo kami sih terbantu, jadi kami bisa mempersiapkan tugas ospek yang lain,” pungkas Refika. (sdk)