KANAL24, Jakarta – Menteri BUMN, Erick Thohir, meminta manajemen PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) melakukan tiga hal untuk memperbaiki cashflow perseroan yang sedang kesulitan. Tiga hal itu diyakini bisa memberikan benefit berupa potensi pendapatan dan bisa mengurangi potensi kerugian di masa mendatang.
Pertama yang perlu dilakukan GIAA agar keuangan tidak semakin boncos (tergerus) adalah dengan fokus pada pasar domestik atau penumpang dalam negeri. Dikatakannya bahwa di era pandemi Covid-19 yang belum berakhir perjalanan rute luar negeri sangat terbatas dan banyak negara masih menutup diri. Oleh sebab itu menjadi momentum yang sangat tepat bagi GIAA lebih mengoptimalkan sumber dayanya untuk menggarap pasar domestik.
“Sebelum Covid-19 itu sebanyak 90 persen (market Garuda) itu adalah penerbangan lokal, booking hotel juga lokal. Maka penerbangan lokal adalah kunci utama,” ujar Erick dalam pernyataannya di Jakarta, Rabu (10/2/2021).
Strategi kedua adalah memaksimalkan layanan kargo. Menurut Erick di zaman serba offline seperti saat ini transaksi online meningkat dramatis. Oleh sebab itu manajemen GIAA diharapkan bisa memanfaatkan potensi bisnis yang besar ini dengan tidak mengesampingkan layanan untuk angkutan penumpang.
“kita mau menjadikan ekosistem yang baik, bisnis model Garuda kami sedang review. Dari diskusi yang kami lakukan kargo masih menjadi salah satu kekuatan,” sambungnya.
Lebih lanjut, strategi membalikkan kondisi keuangan Garuda adalah dengan melakukan review pada kontrak-kontrak kerja dengan pihak lain yang dimungkinkan untuk dilakukan efisiensi atau renegosiasi kontrak. Pasalnya di era pandemi seperti saat ini hampir semua sektor terkena dampaknya.
“Negosiasi perlu kita lakukan tapi negosiasi yang dicuekin maka kita juga bisa ambil langkah sendiri,” pungkasnya. (sdk)