KANAL24, Malang – Memasuki usia ke-48, Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (FK UB) pada hari ini, jumat (7/1/2022) meresmikan 4 fasilitas baru, yakni Masjid Nuursy-Syifa’, Monumen Dwija Monabrata Pratistha, Ruang Research Innovation Public Service and Publication Information (RIPPI), serta Laboratorium Ilmu Faal (Fisiologi). Peresmian ini dilakukan langsung oleh Rektor UB, Prof. Nuhfil Hanani dengan menandatangani prasasti peresmian disaksikan oleh jajaran Wakil Rektor dan Dekan fakultas-falkultas di kampus tersebut.
Dekan FK UB, Dr.dr. Wisnu Barlianto,SpA(K) mengatakan, pembangunan masjid Nuurusy-Syifa’ merupakan kerja sama antara civitas dan alumni FK UB. Nama Nuurusy-Syifa’ dipilih karena memiliki arti cahaya penyembuh, yang harapannya seluruh tenaga kesehatan yang ada di FK UB bisa membantu menyembuhkan pasien-pasien yang membutuhkan pertolongan.
Sementara itu, Monumen Dwija Monabrata Pratistha diletakkan di Komplek Makam Universitas Brawijaya yang berlokasi di Karangploso, Kabupaten Malang. Pemilihan nama pada monumen tersebut memiliki arti guru yang bersemayam dalam diam. Monumen ini dibangun untuk memberikan penghormatan kepada para guru yang telah mendonasikan tubuhnya untuk menjadi objek pembelajaran anatomi tubuh manusia yang merupakan ilmu dasar di pendidikan kedokteran demi kemajuan dunia pendidikan kedokteran di FK UB.
Masjid Nuursy- Syifa Fakultas Kedokteran UB (sukana kanal24)
Kemudian, fasilitas lain yang juga turut diresmikan adalah Ruang Research Innovation Public Service and Publication Information (RIPPI) yang terletak di lantai 5 Gedung Pusat Pendidikan FK UB. Adapun fungsi dari fasilitas ini adalah menjadi centre of excellent penelitian, pengabdian masyarakat dan juga pengembangan inovasi di FK UB. Ruang ini juga menjadi tempat berkumpulnya 10 kelompok kajian yang dimiliki oleh fakultas tersebut.
“Kami ingin memberikan fasilitas kepada mahasiswa dan dosen untuk saling berdiskusi antar kelompok kajian, sehingga tercipta kolaborasi dan koordinasi yang baik sehingga ini merupakan komitmen fakultas dalam mendukung pengembangan penelitian dan pengabdian masyarakat dari hulu hingga hilir,” kata Wisnu.
Sementara itu, untuk Laboratorium Ilmu Faal, yang dulunya bertempat terpisah di Gedung B, kini dijadikan satu di Gedung FK yang baru di lantai 10. Harapannya ilmu faal ini tidak hanya menjadi laboratorium yang konvensional, tapi juga ilmu faal yang molekuler sehingga juga mendukung pendidikan dan penelitian di FK UB.
Rektor Nuhfil pun mengapresiasi berbagai fasilitas baru yang hadir di FK UB. Ia berpesan agar FK UB bisa meningkatkan kontibusinya di bidang pendidikan, penelitian dan inovasi. Rektor menggaris bawahi pada bidang inovasi agar terus digenjot, karena inovasi inilah yang pada era ini sangat dimanfaatkan oleh masyarakat. (Meg)