Kanal24, Malang – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Brawijaya (UB) kembali menggelar International Conference Brawijaya Dentistry (ICBD) pada Sabtu dan Minggu (28-29/09/2024). Acara ini menjadi ajang diskusi internasional yang mempertemukan para ilmuwan dan praktisi kedokteran gigi untuk membahas perkembangan terbaru dalam bidang ini, terutama terkait teknologi dan inovasi terbaru yang telah merubah lanskap dunia kedokteran gigi.
Dr. Nur Permatasari, drg., MS., Dekan FKG UB, menyampaikan bahwa ICBD pertama kali diselenggarakan pada tahun 2019 dengan tujuan utama meningkatkan kompetensi keilmuan, baik dari dosen UB maupun dari perguruan tinggi lain di dalam dan luar negeri. “Konferensi ini adalah upaya kami untuk terus memperbaharui keilmuan dosen dan membuka kesempatan kolaborasi internasional. Sejak awal, kami menjalin kerja sama dengan berbagai institusi dalam dan luar negeri, seperti Universiti Putra Malaysia dan tahun ini dengan Universitas Hasanuddin,” jelas Dr. Nur.
Lebih lanjut, Dr. Nur juga menekankan pentingnya kolaborasi dalam pengembangan keilmuan, terutama di era teknologi yang semakin maju. “Kolaborasi yang kami lakukan tidak hanya meningkatkan hubungan antar institusi, tetapi juga membuka peluang untuk kegiatan lain yang bisa dikerjakan bersama. Harapannya, konferensi tahunan ini akan terus memperluas partisipasi ilmuwan internasional sehingga ada lebih banyak sharing keilmuan dari berbagai belahan dunia,” ungkapnya.
Salah satu topik penting yang dibahas dalam ICBD 2024 adalah pentingnya pendekatan multidisipliner dalam mengatasi tantangan dalam dunia kedokteran gigi. Dr. Nur menjelaskan bahwa pendekatan multidisipliner ini melibatkan integrasi antara ilmu biologi, teknologi hayati, dan teknologi lainnya untuk mencapai solusi yang lebih baik dalam diagnosis dan terapi.
“Perkembangan teknologi memungkinkan kita mengatasi banyak masalah kesehatan dengan lebih baik. Misalnya, teknik diagnosis yang dikombinasikan dengan teknologi inovatif dapat menghasilkan terapi yang lebih efektif,” katanya.
ICBD 2024 juga menjadi wadah untuk memperkenalkan berbagai inovasi terbaru di bidang kedokteran gigi. Salah satu tren yang semakin berkembang adalah penggunaan teknologi canggih seperti Helcurt yang memfasilitasi perawatan medis dengan pendekatan yang lebih maju. “Banyak inovasi yang berasal dari teknik-teknik terbaru ini yang dapat menyelesaikan masalah di bidang kedokteran gigi dengan lebih efisien,” tambah Dr. Nur.
ICBD 2024 bukan hanya sekadar konferensi, tetapi juga menjadi ajang penting untuk membangun jejaring internasional dan kolaborasi ke depan. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan kebutuhan untuk pendekatan yang lebih komprehensif, diharapkan konferensi ini akan terus menjadi tempat bertukar pikiran dan inovasi antar praktisi dan ilmuwan dari berbagai negara.
“Harapan kami, peserta dari luar negeri akan semakin banyak di tahun-tahun mendatang sehingga sharing ilmu tidak hanya terbatas di dalam negeri, tetapi juga melibatkan lebih banyak ilmuwan internasional. Kami ingin memastikan bahwa perkembangan ilmu kedokteran gigi di Indonesia dapat bersaing secara global,” tutup Dr. Nur.
Sementara itu, Dokter Gigi Umum Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA), drg. Karina Fedela Putri, yang turut menghadiri konferensi ini, menyampaikan pandangannya mengenai pentingnya ICBD 2024. “Seiring berkembangnya teknologi, kita sebagai tenaga medis, khususnya dokter gigi, harus mengikuti perkembangan tersebut. Materi-materi dalam ICBD sangat mengedepankan teknologi terkini dan juga diisi oleh pembicara internasional. Ini sangat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita terhadap perkembangan teknologi dalam dunia kedokteran gigi,” ujarnya.
Drg. Karina juga menyoroti peran penting Artificial Intelligence (AI) dalam dunia kedokteran gigi, terutama dalam lima tahun terakhir. “Teknologi seperti AI sangat berkembang di Indonesia. Hal ini membawa manfaat besar dalam meningkatkan kualitas pelayanan medis kita. Sebagai tenaga kesehatan, kita harus mampu beradaptasi dan berkembang bersama teknologi tersebut,” tambahnya.
Dengan kesuksesan ICBD tahun ini, FKG Universitas Brawijaya semakin memperkuat posisinya sebagai pusat keilmuan dan inovasi di bidang kedokteran gigi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Konferensi ini diharapkan dapat membawa dampak positif bagi pengembangan ilmu dan teknologi, serta memperluas peluang kolaborasi di masa depan. (nid/yor)
Comments 1