KANAL24, Mlang – Sebanyak 13 mahasiswa yang tergabung dalam tim LKP2 (Lembaga Kajian Pengembangan Profesi) FPIK (Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan) UB menjadi satu-satunya tim dari UB yang berhasil lolos pendanaan PHBD dari Kemenristekdikti 2019. Tim yang dipimpim oleh M. Satria Ardiansyah, mahasiswa fakultas biru laut itu berkolaborasi dengan Pemdes Pagelaran daerah Malang Selatan untuk membantu pemasaran prosuk olahan ikan lele dengan pendekatan inovatif.
“Kita pemberdayaan pengusaha ikan lele melalui diversifikasi produk dan online marketing system. Disana, ada kelompok ibu-ibu pelaku usaha olahan ikan lele namanya Dharmayasa. Mereka itu cukup aktif dalam mengolah dan perizinannya lumayan lengkap, cuma permasalahannya adalah produk olahan yang dihasilakn hanya abon ikan lele dan untuk pemasaran masih memakai jasa distributor, sehingga ada pemotongan margin disitu,” terang mahasiswa asal Lamongan itu.
Satria melanjutkan, timnya melakukan diversifikasi produk dengan menghasilkan produk baru berupa frozen food dalam berbagai varian. Ada yang berupa tahu bakso, bakso ikan, nugget, dan siomay. Setelah mendapat dana hibah sebesar 25 juta, tim ini langsung melakukan pelatihan-pelatihan kepada kelompok usaha dan masyarakat di Desa Pagelaran. Kemudian, tim ini juga membuat online marketing system, supaya segmentasi pasar menjadi lebih luas. Produk-produk yang dihasilkan, sudah bisa dibeli melalui Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee, Facebook, dan Instagram.
Dengan adanya online marketing system, selain dapat menambah segmentasi pasar, juga memotong margin yang sebelumnya diberikan kepada distributor. Saat ini, mahasiswa semester 7 tersebut mengungkapkan bahwa timnya memiliki PR yakni menghibahkan alat penunjang seperti freezer dan alat untuk mempermudah packing produk.
Sebagai informasi, PHBD yang merupakan singkatan dari Program Hibah Bina Desa merupakan program dari Kemenristekdikti untuk membantu mahasiswa mewujudkan salah satu Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pengabdian masyarakat. Perwakilan UB sendiri, sebelumnya yang lolos di tahap pra proposal di bulan Maret ada 4 tim, akan tetapi setelah pengumuman proposal final yakni di bulan Mei, hasilnya hanya ada satu perwakilan, yakni tim dari FPIK tersebut.
“Tim LKP2 terdiri dari berbagai prodi, tetapi mayoritas di isi oleh teman-teman Teknologi Hasil Perikanan karena mereka bisa lebih mengimplementasikan mata kuliahnya disitu,” tambahnya.
Melalui program ini, Satria dkk berharap desa tersebut bisa lebih maju dan menjadi desa yang mandiri. Kemudian, untuk tim LKP2, dengan program ini bisa dijadikan sebagai ladang belajar dan untuk UB bisa menyelesaikan salah satu tanggung jawab Tri Dharma perguruan tingginya. (meg)