KANAL24, Malang – Pakai Masker, Cuci Tangan dan Jaga Jarak menjadi tiga hal yang sering digaungkan saat ini baik melalui media cetak, elektronik maupun media luar. Namun penjelasan langsung ke warga masyarakat juga masih penting untuk dilakukan melihat kultur komunal yang menjadi ciri dari sebagian masyarakat.
Guna meningkatkan solidaritas warga untuk menjadi desa yang berdaya, terutama dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya (FIA UB) menggelar sosialisasi literasi kesehatan gerakan wisuh dhisek sebagai Kebiasaan baru pada masa Pandemi Covid-19.
Sosialisasi dilakukan di Balai Desa Sumbersekar, Dau, Kabupaten Malang, sabtu (5/9/2020). Tim pengmas FIA UB ini terdiri dari ketua tim Dr. Mohammad Nuh, S.IP., M.Si ; Erlita Cahyasari, S.AP., M.AP ; Kartika Putri Kumalasari, SE., MSA.Ak dan Nurjati Widodo, S.AP., M.AP.
Ada tiga pemateri yang dihadirkan, yaitu ketua tim pengmas, ketua prodi ilmu perpustakaan dan informasi Dr. M Shobaruddin MA ,dan dosen ilmu perpustakaan dan informasi Drs. Romula Adiyono, M.AP.
Tak hanya sosialisasi, tim ini juga menyerahkan 10 fasilitas cuci tangan yang nantinya diletakkan di fasilitas umum Desa Sumbersekar tersebut.
“Tempat cuci tangan ini akan kami bagikan ke Posyandu, kemudian Karena di sini ada 2 TK besar maka akan kami pasang juga disana,” terang Mohammad Nuh.
Nuh menjelaskan bahwa gerakan Wisuh Dhisek ini menjadi bagian dari tema besar kegiatan pengabdian tim mereka, yaitu Kampung Literasi. Kampung Literasi ini memiliki 7 program, yakni Literasi kesehatan, keuangan, baca tulis, sains, berhitung, informasi dan komunikasi, serta literasi budaya dan kewarganegaraan. (Meg)