KANAL24, Jakarta – Mengawali pekan ini, Senin (14/6), pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terindikasi melemah. Secara teknikal, indeks berpotensimelanjutkan tren bearish, setelah di akhir pekan lalu ditutup terkoreksi sebesar 0,2 persen ke level 6.095.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah di Jakarta, Senin (14/6), pada perdagangan sebelumnya laju IHSG telah membentuk pola false break resistance di level 6.118 dan fractal pada level 6.103.
Dia menyebutkan, pola candlestick terlihat bearish counter attack , dengan indikator Stochstic dan RSI mengarah ke area jenuh. “Indikasi terkoreksi pada perdagangan selanjutnya akan menguji support Moving Average 5 hari (MA5). Rentang pergerakan IHSG di level 6.044-6.118,” kata Lanjar.
Dengan demikian, kata Lanjar, pergerakan IHSG yang masih berada dalam tren bearish tersebut seharusnya bisa disikapi oleh para investor dengan mengoleksi saham ACES, BBTN, BJBR, BSDE, HRUM, ICBP, INCO, LSIP, MIKA, PTBA, PWON dan TBLA.
Perkiraan senada disampaikan oleh analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya yang mengatakan bahwa sejauh ini pergerakan IHSG masih berada dalam fase konsolidasi wajar. Adapun kisaran support-resistance yang dimiliki IHSG berada di level 5.924-6.123.
“Pergerakan IHSG hingga saat ini terlihat masih berada dalam fase konsolidasi wajar. Jika level resistance berhasil ditembus dalam beberapa waktu mendatang, maka IHSG berpotensi untuk kembali pada jalur uptrend jangka pendek,” papar William.
Lebih lanjut dia mengatakan, kekuatan fundamental ekonomi di dalam negeri yang tercermin dari data-data makro akan menjadi penopang laju IHSG . “Namun, hari ini IHSG masih berpotensi untuk bergerak dalam rentang terbatas,” ucapnya.
William merekomendasikan agar para pelaku pasar bisa memanfaatkan pola konsolidasi IHSG tersebut dengan mengakumulasi pembelian saham ICBP, BBNI, SMGR, AALI, ITMG, BMRI dan WIKA.(sdk)