Kanal24, Malang – Universitas Negeri Malang (UM) menyelenggarakan Grand Show bertema “Multiverse” yang mengguncang Gedung Graha Cakrawala UM pada Kamis (26/10/2023). Dalam acara yang dipenuhi semangat kreativitas dan keindahan ini, mahasiswa Program Studi S1 Tata Busana UM memamerkan 120 karya busana ready to wear yang memukau, mengusung keberagaman kebudayaan Indonesia.
Acara ini dimulai dengan sambutan hangat dari Rektor Universitas Negeri Malang, Prof. Dr. Hariyono, M.Pd., yang merasa bangga dapat membuka acara tersebut. “Kami mengapresiasi kegiatan ini karena bisa menjadi wadah bagi mahasiswa pecinta fashion untuk mengekspresikan hasil karya mereka,” ujar Prof. Dr. Hariyono.
Menurut Dosen Pembimbing Desain, Nurul Hidayati, Grand Show ini merupakan hasil akhir dari serangkaian kegiatan. Rangkaian dimulai dengan Photo Icon, sebuah inisiatif untuk memperkenalkan acara ini kepada publik dengan menggandeng 2 model profesional.
Dilanjutkan dengan Model Hunt, di mana mereka mencari model-model yang akan menjadi peragawati resmi untuk memperagakan busana karya 60 desainer muda dari mahasiswa Prodi Tata Busana UM. Kegiatan selanjutnya adalah Final Assessment dan Foto Katalog, di mana busana ready to wear yang telah dibuat oleh para desainer dinilai oleh dosen pembimbing sebelum dipotret untuk katalog.
“Kegiatan pameran ini bertujuan untuk memperkenalkan tema-tema yang diusung dalam Grand Show Tata Busana UM 2023. Pameran ini diadakan di Gedung Malang Creative Center (MCC) dan mencapai puncaknya dengan pelaksanaan Grand Show, di mana karya-karya busana ready to wear hasil karya desainer muda dari Program Studi Pendidikan Tata Busana UM dipertontonkan,” jelas Nurul.
Ketua Panitia, Sekartyas Raras Widya Efendi menekankan bahwa persiapan untuk acara ini telah dimulai sejak akhir tahun 2022. Salah satu aspek menarik dari acara ini adalah Final Assessment yang diselenggarakan dengan kerahasiaan agar hasilnya dapat ditampilkan secara eksklusif pada Grand Show.
Salah satu sub tema yang ditampilkan adalah “Allegience”, sebuah desain busana terinspirasi dari burung Enggang yang menjadi simbol pemimpin di suku Dayak. Kain khas Kalimantan, warna, dan ikon suku Dayak, yakni burung Enggang, menjadi inspirasi utama dalam desain ini, dengan teknik smock menjadi elemen kunci dalam kelompok tersebut.
Grand Show “Multiverse” Tata Busana UM bukan sekadar sebuah acara fashion biasa; ini adalah perayaan kreativitas, dedikasi, dan semangat inovasi para mahasiswa Tata Busana UM yang terpancar dalam setiap jahitan dan desain yang mereka tampilkan. Acara ini tidak hanya menciptakan busana-busana indah, tetapi juga merangkul keberagaman budaya Indonesia dengan cara yang mendalam dan berarti.
Pesona kain dari berbagai daerah Indonesia dipadukan dengan desain modern, menciptakan tampilan yang berseni dan dikenakan oleh model-model professional. Tidak hanya itu, kehadiran penari dari Tricia Dance dan Soloist by Najlafyz semakin memeriahkan gelaran ini.
Dari 120 karya busana ready to wear yang dipamerkan, tiga juri memberikan penilaian dengan berbagai nominasi. Salah satu pemenang, Qonita Ghevira Tsuraya, yang meraih gelar “Best of the Best”.
“Jujur, saya tidak menyangka. Teman-teman saya banyak yang membuat karya bagus, sementara punyaku terlihat sangat sederhana, tapi ternyata nama saya yang disebutkan. Sejujurnya, saya tidak memiliki ekspektasi, tapi alhamdulillah, usaha tidak mengkhianati hasil,” ungkap Qonita.
Ketua Prodi Tata Busana, Hapsari berharap agar kreasi para mahasiswa tidak berhenti di event ini dan terus berani menampilkan potensi lewat hasil karya.
“Pastinya harus terus belajar, karena saat ini masih bersaing dengan sesama mahasiswa sebagai persiapan menghadapi kompetisi di masyarakat yang lebih keras,” kata Hapsari.
Gelaran spektakuler ini ditutup dengan penampilan istimewa dari penyanyi ibukota, Mahalini. Harapannya, melalui acara ini, mahasiswa pecinta fashion akan semakin termotivasi untuk menciptakan karya-karya baru dan lebih berani menunjukkan hasil karya luar biasa mereka kepada dunia. (nid)