Kanal24, Malang – Harga emas mengalami lonjakan signifikan dan berpotensi mendekati angka US$2.000 per troy ons pada hari ini, Senin, (23/10/2023). Dilansir dari Bisnis.com Menurut laporan dari Monex Investindo Futures, harga emas (XAUUSD) telah melonjak sebesar US$48,79 sepanjang pekan lalu, mencapai US$1.981,37 per troy ons. Dalam dua pekan terakhir, harga emas telah mengalami kenaikan hampir mencapai US$150.
Perang Israel-Hamas di Gaza serta sentimen terkait The Fed berperan penting dalam kenaikan harga emas ini. Perang yang semakin intensif telah meningkatkan permintaan terhadap emas sebagai aset aman (safe haven).
Selain itu, para pelaku pasar semakin yakin bahwa bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed tidak akan segera menaikkan suku bunga. Beberapa pejabat elit The Fed, termasuk Gubernur Jerome Powell, telah mengeluarkan pernyataan yang mendukung pandangan ini. Kenaikan yield Treasury yang signifikan juga dianggap membuat The Fed akan cenderung menjaga suku bunga stabil.
Dua faktor tersebut masih diharapkan akan mempertahankan sentimen positif terhadap harga emas pada sesi perdagangan Asia hari ini. Meskipun demikian, kenaikan tajam dalam dua pekan terakhir juga menimbulkan potensi aksi profit taking.
Di dalam negeri, harga emas 24 karat cetakan Antam dan UBS di Pegadaian terpantau stagnan pada hari ini, Senin, 23 Oktober 2023, setelah mengalami kenaikan sebelumnya. Harga emas Antam terendah untuk ukuran 0,5 gram saat ini sebesar Rp627.000, sementara emas 24 karat cetakan UBS dengan ukuran yang sama juga tidak mengalami kenaikan harga pada Rp594.000.
Pegadaian juga menawarkan emas 24 karat dalam ukuran 1 gram dengan harga Rp1.150.000 untuk emas Antam dan Rp1.114.000 untuk emas UBS.