KANAL24, Mamuju – Hari keempat tim EMT UB-RSSA berada di Mamuju Sulbar melakukan penyuluhan kepada keluarga pasien yang berada di RSUD Provinsi Sulbar tentang pola hidup bersih dan sehat oleh dr. Sri Sunarti, Sp.PDK-Ger serta penyuluhan tentang pentingnya imunisasi pada anak oleh dr. Muhammad Irawan, Sp.A.
“Hari ini kita melakukan penyuluhan pengurangan resiko atau promosi kesehatan salah satunya perilaku mencuci tangan dan memakai masker. Ternyata di lingkungan RS sendiri yakni para penyintas dan penunggu pasien belum tersosialisasi dengan baik dan belum dilakukan dengan baik juga. Lalu, penyuluhan tentang pentingnya imunisasi dan menyusui pada bayi-bayi baru lahir,”ungkap perwakilan EMT UB-RSSA dr. Aurick Yudha Nagara, Sp.EM saat dihubungi kanal24.co.id, selasa (26/1).
Aurick menjelaskan, saat ini tantangan terberat adalah pandemi Covid-19 selain bencana. Bagaimana tim bisa secara tepat memastikan bahwa alur pelayanan terutama pasien yang patah tulang ataupun trauma tidak terindikasi Covid-19 juga menjadi tantangan tersendiri.
“Kondisi normal saja beberapa RS masih kelimpungan apalagi ini kondisi bencana,” ujarnya.
Ia menambahkan, sementara ini 30 persen pasien mengalami trauma, 50 persennya mengalami penyakit non trauma dan selebihnya penyakit lain. Aurick mengatakan jika seandainya ada RS yang akan membantu ia menyarankan untuk mempersiapkan tim lengkap dengan khusus kasus trauma ortopedi dan spesialis kandungan karena EMT UB-RSSA mem-back up kurang lebih 5-6 persalinan per hari untuk SC termasuk juga Covid.
Baca juga:
Susul Tim Aju, Hari Ini Rektor UB Lepas 23 Tim EMT Menuju Mamuju
Sementara untuk logistik makanan dosen FK UB itu mengatakan Insya Allah tercukupi, hanya saja logistik berkaitan dengan alat kesehatan radiologi saat ini sangat dibutuhkan. Logistik yang dimaksud seperti kertas untuk print hasil USG, gel untuk USG, serta transduser antiseptic sterobac.
“Selanjutnya akan ada penguatan kapasitas untuk nakes di RSUD ini berkaitan dengan pengendalian infeksi, cara memakai dan melepaskan hazmat yang benar. Lalu, bagaimana menjalankan RS yang double pelayanan baik reguler dan covid karena itu adalah isu utama, jangan sampai ketika tim besar termasuk EMT UB-RSSA ini meninggalkan tempat malah nanti akan menjadi masalah untuk RSUD ini karena memang sesuai dengan SK Gubernur rencana tanggap darurat akan berakhir pada tanggal 28 agustus besok,” pungkasnya. (Meg)