KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali mengalami koreksi, setelah kemarin berbalik melemah dan berakhir di zona merah dengan penurunan sebesar 0,7 persen ke level 5.035.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif, namun indikator Stochastic dan RSI mulai menunjukkan kondisi jenuh beli (overbought).
“Di sisi lain, terlihat pola bearish pin bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” kata Nafan, di Jakarta, Rabu (10/6/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, lanjut Nafan, saat ini support pertama dan kedua IHSG berada di level 4.975 dan 4.865, sedangkan target resistance pertama dan kedua di posisi 5.172 dan 5.233.
Lebih lanjut dia mengatakan, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi para investor dengan mengakumulasi saham APLN, BBTN, GJTL, INDF, WSBP dan WTON.
Perkiraan senada disampaikan oleh analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang mengatakan pergerakan IHSG akan kembali tertekan. Secara teknikal, IHSG membentuk pola bearish harami setelah pulled back upper bollinger bands.
Lanjar menyebutkan, indikator Stochastic mulai bergerak menuju area jenuh beli dengan indikasi mengalami dead-cross yang mengiringi indikator RSI pada kondisi menjenuh.
Tech Corner Indo Premier: Pola Lesu, IHSG di Target Pelemahan 4.975-4.900
“Sehingga, kami memperkirakan IHSG kembali bergerak menjenuh dan tertekan dengan pengujian level support MA5 (Moving Average 5-Day). Rentang support-resistance di posisi 4.982-5.100,” ujarnya.
Nah, di tengah potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini, Lanjar menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni HMSP, LSIP, UNVR, ADRO, MEDC dan TPIA. (sdk)