KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan proses koreksi menuju support terdekat di level 6.816, setelah kemarin ditutup melemah 0,86 persen menjadi 6.869.
” IHSG diperkirakan melanjutkan fase koreksi dan diproyeksikan turun ke Fibonacci Retracement 38,2% di level 6.816, karena MACD menunjukkan sinyal death cross,” kata analis PT Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, dalam riset harian untuk perdagangan Selasa (8/3/2022).
Namun, lanjut Ivan, pergerakan IHSG tetap berpeluang untuk mengalami rebound, karena masih tertahan garis Moving Average 5-Day (MA5). IHSG memiliki support di level 6.816, 6.760 dan 6.704, sedangkan resistance di level 6.937, 6.997 dan 7.030. “Berdasarkan indikator, MACD dalam kondisi bearish,” ucapnya.
Adanya potensi pelemahan IHSG pada perdagangan hari ini, menurut Ivan, bisa dimanfaatkan pelaku pasar dengan mengakumulasi pembelian saham BBCA, BBRI, PGAS, TOWR dan UNTR.
Perkiraan senada disampaikan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, yang mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari masih berada di bawah tekanan terkait perang Rusia dan Ukraina.
“Saat ini perkembangan dari pergerakan IHSG terlihat sedang berada dalam tekanan, kondisi yang memanas antarnegara memberikan dampak terhadap market global,” ucap William.
Sehingga, ujar dia, kondisi tersebut memberikan sentimen negatif terhadap pasar saham domestik. William menyebutkan, saat ini IHSG memiliki rentang support-resistance di level 6.811-6.996.
Tetapi, menurut William, berlanjutnya capital inflow akan menopang pergerakan IHSG . Selain itu, sentimen positif datang dari rencana pengumuman data cadangan devisa (cadev) Februari 2022 yang diperkirakan masih berada dalam kondisi stabil.
Untuk itu, kata dia, potensi terjadinya koreksi pada laju IHSG di tengah berlanjutnya capital inflow tersebut bisa disikapi investor dengan mengoleksi saham TLKM, ASII, GGRM, LSIP, CTRA, AKRA dan KLBF.(sdk)