KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali tertekan, setelah kemarin melanjutkan tren penurunan jangka pendek yang ditutup melemah sebesar 0,73 persen ke level 6.026.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, secara teknikal laju IHSG mengalami breakout level support fractal dan lower bollinger bands berpotensi menguji support 6.000.
Dia menyebutkan, sejauh ini indikator Stochastic dan RSI terlihat masih tertekan, meski sudah sampai di area jenuh jual (oversold). “Sehingga, secara teknikal, laju IHSG diperkirakan tertekan, dengan support-resistance di level 6.000-6.062,” ujar Lanjar, di Jakarta, Rabu (27/11/2019).
Lanjar mengatakan, berlanjutnya tekanan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi saham
MAIN, TPIA, ULTJ, KLBF, HOKI, BBTN, BNGA, BNLI, TOWR, PTBA, INDY, WSKT, WIKA, SMRA, MNCN dan SCMA.
Sementara itu, analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, mengatakan sejauh ini pergerakan IHSG tetap berupaya keluar dari fase konsolidasi wajar. “Terlihat gelombangcapital inflow secara year-to-date di 2019 ke dalam pasar modal yang belum akan berakhir,” ucapnya.
Menurut William, berlanjutnya aliran modal masuk ke bursa saham dalam negeri menunjukkan minat investasi ke Indonesia masih cukup besar.
“Hal ini juga turut ditunjang oleh stabilnya kondisi perekonomian domesik. Hari ini IHSG berpotensi menguat,” tutur dia.
Lebih lanjut William menyebutkan, sejauh ini laju IHSG tengah berupaya mempertahankan support di level 6.002 dan sedang berusaha untuk menyentuh target resistance terdekat di posisi6.202.
Dia mengatakan, potensi terjadinya pembalikan arah menguat pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan membeli saham
AKRA, TOTL, BBCA, BJTM, BBNI, MAIN, BMRI, SMRA dan SMCB. (sdk)