KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan awal pekan ini akan menuju area resistance 6.469-6.482, setelah Jumat kemarin mampu melanjutkan tren kenaikan dan ditutup menguat 0,83 persen ke level 6.456.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, saat ini indikator MACD masih berada di area positif, sedangkan stochastic dan RSI bergerak ke atas menuju ke area jenuh beli ( overbought ).
“Di sisi lain, terlihat pola long white marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi bullish continuation pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area resistance,” kata Nafan, di Jakarta, Senin (22/7/2019).
Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg , ujar Nafan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.430 dan 6.404, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.469 dan 6.482.
Dengan demikian, jelas dia, adanya peluang kenaikan lanjutan pada laju IHSGawal pekan ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Astra International Tbk (ASII), Daily (Rp7.100) (RoE: 11,31%; PER: 14,08x; EPS: 515,08; PBV: 1,59x; Beta: 1,54). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp7.000-7.200, dengan target harga secara bertahap di level Rp7.300, 7.400 dan 7.700. Support: Rp7.000 dan 6.850.
2. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), Daily (Rp8.900) (RoE: 13,71%; PER: 10,27x; EPS: 881,20; PBV: 1,41; Beta: 1,93). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp8.825-8.925, dengan target harga di level Rp9.025, 9.125, 9.225 dan 9.625. Support: Rp8.825 dan 8.525.
3. PT Eagle High Plantation Tbk (BWPT), Daily (Rp151) (RoE: -19,00%; PER: -4,68x; EPS: -4,68; PBV: 0,89x; Beta: 2,01). Terlihat tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp148-152, dengan target harga secara bertahap di level Rp154 dan 158. Support: Rp148 dan 145.
4. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), Daily (Rp1.300) (RoE: 7,79%; PER: 37,20x; EPS: 43,68; PBV: 2,90x; Beta: 0,87). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.285-1.310, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.340, 1.365 dan 1.385. Support: Rp1.275 dan 1,250.
5. PT Surya Citra Media Tbk (SCMA), Daily (Rp1.510) (RoE: 27,78%; PER: 13,78x; EPS: 109,56; PBV: 3,83x; Beta: 1,29). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan sebelumnya terlihat tweezer bottom candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.500-1.520, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.540, 1.580 dan 1.640. Support: Rp1.480 dan 1.430.
6. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Daily (Rp1.185) (RoE: 1,84%; PER: 101,11x; EPS: 11,72; PBV: 1,86; Beta: 2,24). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish harami candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.160-1.190 dengan target harga secara bertahap di level Rp1.240 dan 1.470. Support: Rp1.120. (sdk)