KANAL24, Jakarta – Pangsa ekspor-impor Indonesia dengan Rusia dan Ukraina terhadap total ekspor-impor selama Januari-Februari 2022 relatif kecil. Namun neraca perdagangan Indonesia dengan kedua negara yang sedang berseteru itu mengalami defisit.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono, menjelaskan nilai ekspor Indonesia ke Rusia pada Januari-Februari 2022 sebesar USD332,1 juta. Sedangkan nilai impornya mencapai USD347,1 juta, sehingga terjadi defisit sebesar USD15 juta. Kondisi berbeda dengan neraca perdagangan 2021 secara full-year yang mengalami surplus USD239,8 juta.
“Untuk share ekspor ke Rusia pada 2022 hanya 0,84 persen sedangkan impor juga kecil hanya 1 persen terhadap total perdagangan selama Januari-Februari 2022,” ujar Margo dalam konferensi pers virtual, Selasa (15/3/2022).
Sementara itu untuk kinerja ekspor Indonesia ke Ukraina pada periode Januari-Februari 2022 sebesar USD28,7 juta. Sedangkan nilai impor USD35,6 juta, sehingga terjadi defisit USD6,9 juta. Pada 2021, neraca perdagangan Indonesia dengan Ukraina defisit cukup dalam sebesar USD623,9 juta.
“Secara kumulatif share ekspor kita ke Ukraina hanya 0,07 persen dan share impor asal Ukraina itu hanya 0,10 persen. Kalau kita lihat share terhadap total ekspor dan impor tidak terlalu besar,” papar dia.(sdk)