KANAL24, Jakarta – Ditjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan empat strategi jitu untuk pelaksanaan angkutan Lebaran 2019 yang aman dan nyaman.
Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, mengungkapkan empat strategi yang disiapkan antara lain pengoptimalan rest area, pelaksanaan one way dan contraflow di Tol Trans Jawa, kesiapan tol Trans Sumatera, serta ganjil-genap untuk penyeberangan Merak-Bakauheni.
Mengenai rest area, Budi menekankan dengan jumlah rest area yang ada sudah cukup sesuai untuk memenuhi kebutuhan pemudik dan mampu menampung pemudik yang ada.
“Sudah sejak 1 tahun lalu kita manage untuk meminimalisir adanya hambatan kemacetan yaitu dengan membuat zonasi di jalur maupun parkirnya. Dipisahkan mana jalur yang untuk mengisi bensin, mana untuk kendaraan besar dan kendaraan kecil. Selain untuk semua rest area yang sudah ada tidak boleh ada lagi penambahan grup baru, yang eksisting saja yang harus dipelihara dan mengoptimalkan kapasitas parkir yang ada,” kata Budi dalam keterangannya di Jakarta, kemarin.
Selain itu Budi juga mengajak masyarakat untuk berpikir kalau rest area tidak hanya yang ada di tol. “Jadi masyarakat tidak perlu berspekulasi untuk rest area berikutnya kalau memang rest area sebelumnya sudah penuh, tetapi bisa keluar tol terdekat dari rest area yang penuh. Kalau seperti ini polanya, tidak akan ada kekurangan rest area,” jelasnya.
Kemudian terkait beberapa proyek di jalan tol, Budi menjelaskan bahwa menjelang Lebaran akan ada kebijakan penghentian proyek untuk sementara. “Saya dengan Kepolisian dan Kementerian PUPR sudah merumuskan beberapa kemungkinan di jalan tol, yaitu penghentian pekerjaan empat proyek mulai dari H-10 sampai H+10,” tuturnya.
“Untuk girdernya sudah terhubung dan sudah dikembalikan Jasa Marga (JSMR) yang tadinya 3 lajur dikembalikan menjadi 4 lajur lagi. Ada juga pemindahan pintu tol Cikarang Utama ke arah Bandung dan Cirebon. Jadi yang tadinya Cikarut menjadi permasalahan kemacetan sekarang sudah dipisahkan yang arah Bandung dan Cirebon,” kata dia.
Sementara itu terkait contraflow dan one way di jalan tol, Budi memaparkan beberapa hal. Dia menyebut, contraflow akan dilakukan dan sangat dinamis dan situasional tergantung kebutuhan. Terakhir adalah kebijakan satu arah atau one-way.
“Perhatian saya adalah tidak bagaimana one way-nya dilakukan, tetapi dampak dari one wayseperti yang dipertanyakan oleh Organda. Jadi dengan adanya kebijakan ini, jalan mulai dari Brebes Barat sampai Cikampek tidak terlampau banyak hambatan,” ujar dia.
“Saya jamin kelancaran terutama untuk bus seperti yang dipertanyakan pengusaha bus kalau ada keterlambatan dalam penjemputan penumpang mudah-mudahan tidak terjadi.”
Sistem one way ini, lanjutnya, meskipun dilaksanakan dalam empat hari, namun impelementasinya sangat situasional tergantung dengan hasil pengamatan dari kepolisian juga dengan harapan masyarakat akan melakukan perubahan perilaku dengan adanya kebijakan ini.
Selanjutnya mengenai tol Bakauheni ke Terbanggi Besar sampai ke Kayuagung yang sudah fungsional mulai dari 06.00-18.00. Budi mengungkap bahwa pihaknya akan menggelar rapat secara khusus membahas rest area di tol Trans Sumatera.
“Tentu di sana berbeda dengan area di sini. Jadi yang harus diantisipasi di sini adalah faktor keamanannya. Saya juga sudah koordinasi dengan Polda Lampung supaya penjagaan tidak hanya dijaga namun ada pernyataan dari Kapolda bahwa kendaraannya akan aman dan mendapat perlindungan,” kata Budi.
Dia juga menjelaskan dengan adanya koordinasi antara Kemenhub dan Polda Lampung maka terkait soal keamanan yang selama ini dikhawatirkan masyarakat dapat teratasi. (sid)