KANAL24, Jakarta – PT Sarinah (Persero) menyebutkan, rencana penambahan satu unit tower 40 lantai di aset Sarinah Thamrin yang menggandeng PT PP (Persero) Tbk dan PT Wijaya Karta (Persero) membutuhkan investasi sebesar Rp1,6 triliun.
Direktur Utama Sarinah, Ngurah Gusti Putu Sugiarta Yasa mengatakan, saat ini Perseroan tengah mengurus sejumlah persyaratan dan perizinan pembangunan tower 40 lantai setinggi 164 meter tersebut.
“Kajiannya, total investasi menambah satu tower ini Rp1,1 triliun untuk bangunannya saja. Ditambah kebutuhan lainnya menjadi sekitar Rp1,5 triliun-Rp1,6 triliun,” kata Ngurah di Jakarta, Sabtu (18/5) malam.
Menurutnya, dana investasi tersebut akan diperoleh Sarinah melalui pinjaman perbankan dan kas internal. ” Kami tidak merencanakan memperoleh dari penerbitan obligasi di pasar modal,” tutur Ngurah.
Ia berharap, pembangunan tower di sisi Jalan Sunda tersebut akan dimulai sebelum September 2019.
“Pembangunan akan dilakukan sebelum ulang tahun Sarinah ke-57, sehingga dalam 36 bulan ke depan sudah ada tower baru di kawasan Sarinah,” ujarnya.
Nantinya tower baru tersebut akan terdiri dari pusat perbelanjaan, ruang perkantoran, kamar hotel, spacepengembangan perusahaan startup hingga sarana meeting, incentive, convention and exhibition (MICE).
“Kami optimistis unit-unit bisa terserap optimal. Saat ini gedung Sarinah tingkat okupansinya mencapai 94 persen,” katanya.
Setelah rampung membangun tower baru, kata Ngurah, selanjutnya Perseroan akan membangun tower ketiga di lokasi yang sama.
“Akan ada tower kembar. Tower berikutnya yang ketiga akan melengkapi kebutuhan ruang perkantoran, hotel dan MICE,” imbuhnya.
Ngurah menambahkan, hingga akhir Mei 2019, nilai penjualan Sarinah akan menyumbang sekitar 30-40 persen dari total omzet 2019 sebesar Rp900 miliar.
“Tingkat penjualan hingga Mei ini penjualan meningkat 30 persen. Puncak penjualan kami terjadi saat Ramadhan dan Lebaran,” ucapnya. (sid)