KANAL24, Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) melihat beberapa sektor bisnis yang masih prospektif di tahun 2021. Sektor-sektor ini nantinya akan dijadikan salah satu fokus pembiayaan oleh perseroan dan juga industri perbankan guna mendukung pemulihan ekonomi.
Direktur Korporasi BBNI, Silvano Winston Rumantir, menjelaskan dari hasil assessment yang dilakukannya sektor yang potensial masih akan berkembang di tahun 2021 yaitu sektor perkebunan atau pertanian, manufaktur atau pengolahan, sektor teknologi dan informasi, sektor kesehatan dan sektor pertambangan. Kelima sektor ini masih akan eksis meski tekanan ekonomi belum mereda sepenuhnya.
Di sektor pertanian, Silvano menyatakan bahwa tren perbaikan harga komoditas seperti kelapa sawit menjadi pemicu utama sektor ini seksi. Oleh sebab itu bankir diperkirakan tidak akan ragu menggelontorkan pembiayaan lantaran permintaan dunia juga meningkat seiring perbaikan ekonomi di berbagai negara belahan dunia.
“Kita tahu harga sawit itu sangat tahan terhadap krisis. Sektor manufaktur juga terlihat cukup kuat,” kata Silvano Selasa (26/1/2021).
Sektor telekomunikasi dan informasi (TI) terus mengalami tren peningkatan seiring dengan tren work from home (WFH). Oleh sebab itu banyak aplikator atau penyedia jasa TI kebanjiran order di tengah pandemi seperti saat ini.
“Dengan adanya pandemi maka tingkat orang bekerja dari rumah sangat tinggi, ini telah mendorong transformasi ke arah digital sehingga membawa dampak positif ke sektor telekomunikasi,” sambungnya.
Sedangkan untuk sektor kesehatan, Silvano menjelaskan bahwa sektor ini akan terus eksis meski krisis kesehatan sudah berlalu. Pasalnya kesehatan menjadi kebutuhan dasar yang akan selalu dicari oleh masyarakat.
“Kami juga melihat sektor pertambangan akan membaik meski memang tidak semua komoditas tetapi beberapa sektor terlihat harganya cukup stabil seperti emas dan batubara,” pungkasnya. (sdk)