KANAL24, Surabaya – Misi dagang Jatim kembali bertolak ke Maluku hari ini , Kamis (2/12/2021) yang dipimpin langsung oleh Gubernur Jatom Khofifah. Kegiatan yang mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dengan pelaku usaha dari Provinsi Maluku itu berlangsung di Hotel The Natsepa Hotel & Resort, Salahutu, Maluku.
Disperindag Jatim menyebutkan, nilai total neraca dagang pada tahun 2020 yang dibangun antara Jatim dan Maluku mencapai Rp 2,67 triliun dengan kontribusi dari Jatim ke Maluku senilai Rp 2,43 triliun sedangkan kontribusi dari Maluku ke Jatim senilai Rp 251,14 miliar. Proses kerjasama ini diharapkan dapat meningkatkan neraca dagang antara kedua daerah.
Produk dagang Jatim didominasi oleh sektor industri pengolahan, perdagangan, dan pertanian. Sedangkan Maluku didominasi oleh sektor perikanan, peternakan, perkebunan, pertanian, dan pariwisata. Perbedaan karakteristik ini memungkinkan kedua provinsi untuk bekerjasama dan saling mengisi serta bersinergi untuk mendorong kinerja ekonomi bagi kedua provinsi yang selanjutnya juga memberikan dampak positif terhadap kinerja ekonomi Nasional.
Komoditi utama perdagangan antar pulau Jatim yang potensial untuk dikerjasamakan antara lain adalah beras, bawang merah, makanan ringan atau produk UMKM, jagung pipil kering, cabai rawit, daging ayam dan olahan, telur, dan lain-lain. Sedangkan komoditi utama perdagangan Maluku antara lain adalah arang, cengkeh, jahe merah, pala, kemiri glondong, kopra, kayu manis, kenari, kepiting, rumput laut, dan lobster beku.(sdk)