KANAL24, Yogyakarta – Kementerian Perhubungan mengajak seluruh stakeholder transportasi, untuk ambil bagian dalam peningkatan konektivitas daerah pariwisata Jogja-Solo-Semarang (Joglosemar).Tak hanya sektor udara, sektor lainnya seperti darat dan kereta api juga menjadi fokus pengembangan untuk mendukung Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ( KSPN ).
Presiden Jokowi telah menetapkan kawasan megapolitan Joglosemar ini menjadi salah satu dari 10 Bali Baru yang merupakan destinasi wisata unggulan Indonesia.
Kemenhub ditugaskan untuk menciptakan konektivitas transportasi di seluruh Indonesia agar perkembangan ekonomi dan pariwisata berjalan lancar.
“Saya mengharapkan Pemda, BUMN dan swasta dapat mendukung rencana strategi kami untuk meningkatkan konektivitas di wilayah Joglosemar,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam sambutan pembukaan Lokakarya Media Massa 2019 di Yogyakarta Internasional Airport, Jumat (5/7/2019)
Untuk mendukung terwujudnya program Joglosemar menjadi destinasi wisata unggulan, Kemenhub akan terus berupaya mengoptimalkan konektivitas transportasi melalui pembangunan baru maupun pengembangan sarana dan prasarana transportasi yang sudah ada.
“Misalnya di sub sektor darat, kami melakukan program revitalisasi terminal bus tipe A di Jogja, Solo dan Semarang. Ini bagian dari program aksi perbaikan prasarana angkutan masal berbasis jalan yang bertujuan untuk memberikan wajah baru pelayanan terminal penumpang bus tipe A menjadi sekelas bandara,” jelasnya.
Di sub sektor perkeretaapian, lanjut Budi Karya, Kemenhub tengah menyelesaikan pembangunan jalur ganda KA (Double Track) lintas selatan. Selain itu, pembangunan kereta bandara di Solo juga tengah dilakukan untuk menambah konektivitas melalui angkutan kereta api.
“Di sub sektor Laut, Pelindo III melakukan revitalisasi pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebagai pintu masuk wisatawan mancanegara pengguna sarana kapal pesiar,” tuturnya.
Sementara di sub sektor udara, Angkasa Pura I melakukan pembangunan bandara baru di Kulon Progo, Yogyakarta, serta pengembangan bandara Adi Sumarmo dan bandara Ahmad Yani Semarang.
“Pembangunan dan pengembangan ketiga bandara internasional tersebut dilakukan untuk meningkatkan kapasitas pergerakan pesawat dan penumpang dari dan ke Joglosemar,” ujar Budi Karya.
Ia berharap, strategi transportasi yang sudah terencana itu dapat berjalan baik dan mendorong pertumbuhan wisatawan baik domestik maupun mancanegara sehingga ekonomi di wilayah Yogyakarta, Solo dan Semarang dapat berkembang. (sdk)