KANAL24, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyakini keberadaan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) akan mendorong percepatan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di dalam negeri. Bahkan keberadaan BSI digadang-gadang bisa membawa Indonesia sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah di dunia.
Berdasarkan the Berdasarkan laporan The State of The Global Islamic Economy Report ( SGIE Report) 2020/2021, Indonesia menduduki peringkat ke-4 dalam Global Islamic Indicator. Posisi ini naik dari peringkat 5 pada 2019, dan peringkat ke-10 pada 2018.
“Kenaikan peringkat tersebut harus disyukuri namun kita harus terus bekerja keras untuk jadikan Indonesian sebagai pusat gravitasi ekonomi syariah di regional atau global,” tutur Jokowi dalam peluncuran PT BSI secara virtual, Senin (1/2/2021).
Jokowi mengapresiasi kinerja perbankan syariah selama masa pandemi yang tetap dalam tren positif bahkan di atas capaian kinerja bank konvensional. Hal itu menunjukkan bahwa Bank Syariah bakal menjadi salah satu sumber pertumbuhan ekonomi kedepannya.
Dari sisi aset bank syariah di Indonesia pada tahun 2020 tercatat naik 10,97 persen year on year (yoy). Sementara konvensional hanya tumbuh 7,7 persen. Dari sisi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), bank syariah mampu tumbuh 11,56 persen dan bank konvensional tumbuh 11,49 persen yoy. Kemudian dari sisi penyaluran kredit, bank syariah mampu tumbuh 9,42 persen yoy tahun 2020 lalu. Sementara penyaluran kredit bank konvensional hanya tumbuh 0,55 persen.
“Indikator seperti ini patut kita catat, dengan data seperti itu saya yakini ekonomi syariah Indonesia akan tumbuh akan sangat cepat dalam mewujudkan kesejahteraan umat yang lebih besar,” sambung Jokowi.
Seperti diketahui PT Bank Syariah Indonesia Tbk berstatus sebagai perusahaan terbuka yang tercatat sebagai emiten di Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten BRIS. Pasca merger, PT BSI adalah bank Syariah terbesar di Indonesia. Sampai dengan bulan Desember 2020, bank ini memiliki total aset mencapai sekitar Rp240 triliun, modal inti lebih dari Rp22,60 triliun, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp210 triliun, serta total pembiayaan Rp157 triliun.
Selain itu laba terkonsolidasi BSI per Desember 2020 mencapai Rp2,19 triliun. Dengan kinerja finansial tersebut, bank ini masuk dalam daftar 10 besar bank terbesar di Indonesia dari sisi aset. Dari sisi jaringan, Bank Syariah Indonesia didukung oleh lebih dari 1.241 kantor cabang, sekitar 2.447 jaringan ATM, serta didukung lebih dari 20.000 karyawan yang tersebar di seluruh nusantara.(sdk)