KANAL24,Malang – Kedatangan 49 mahasiswa UB melalalui program MBKM Semeru menjadi asa bagi Kecamatan Pronojiwo dalam penanganan pengungsi.
MBKM Semeru adalah program kerja MBKM yang dilaksanakan oleh Universitas Brawijaya. Dengan durasi waktu satu tahun, kegiatan ini bertujuan untuk membantu wilayah yang terkena dampak dari erupsi Gunung Semeru.
Hindam Adri, Camat Pronojiwo mengatakan bahwa beliau dan masyarakat Kecamatan Pronojiwo sangat terbantu dengan adanya program ini. “Kami sangat terbantu dengan mereka. Banyak hal-hal yang tidak bisa kami lakukan, karena berkaitan secara teknis. Untuk terkait dengan pendataan, terkait dengan distribusi logistik, terkait dengan semua hal sebenarnya,” ujarnya, Senin (21/2/2022).
Sebulan selepas erupsi menurut Hindam, pihaknya sudah merasakan kekurangan relawan karena sudah banyak relawan yang ditarik kembali dan habis masa tugasnya. Hal ini menjadi persoalan karena penanganan pengunsi masih membutuhkan banyak relawan.
“Banyak hal yang tidak bisa kami lakukan, karena kembali lagi tugas di kecamatan itu sementara ini sudah cukup berat apalagi ditambah dengan penanganan bencana erupsi,” tambahnya.
Dengan adanya bantuan dari MBKM Semeru Universitas Brawijaya ini, Kecamatan Pronojiwo sangat terbantu. Sebelumnya, personil dari Kecamatan Pronojiwo hanya ada 28 orang. Relawan yang sebelumnya pun sudah ditarik karena masa tugasnya habis. Beberapa relawan MBKM Semeru ini juga mempunyai pengalaman dalam turun lapang ke tempat bencana, sehingga dapat membantu dengan belajar melalui pengalaman sebelumnya.
Harapannya relawan yang hadir ini dapat membantu mengatasi masalah yang ada. Dari relawan, pemerintah, dan masyarakat diharap dapat saling bertukar informasi agar dapat terhindar dari miss komunikasi. Sehingga, apa yang sudah ada dapat dipertahankan dan tidak menimbulkan masalah baru.(zak)