Kanal24, Malang – Universitas Brawijaya (UB) dan BUMN Telkom telah menandatangani kemitraan strategis untuk menggelar program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) “Smart Village” yang menargetkan 1000 desa di Jawa Timur. Rencananya, program ini akan dilaksanakan pada akhir Juni hingga awal Agustus 2023, dengan tujuan membantu pengembangan desa dan pemberdayaan masyarakat setempat.
“Untuk pihak internal akan bekerja sama dengan institut Halal Thoyib, Tetenger Bumi, dan Pusat Studi Kebumian dan Kebencanaan. Sedangkan untuk pihak eksternal akan bekerja sama dengan BUMN seperti Telkom untuk pendampingan UMKM,” ungkapnya dalam Rapat Koordinasi Dosen Pembimbing Lapang Program MMD 1000 Desa, yang digelar di Gedung Samantha Krida Universitas Brawijaya (10/4/2023)
Menurut Ketua Program MMD 1000 Desa, Dr. Sujarwo, S.P., M.P, kerja sama ini merupakan bagian dari kolaborasi antarlini yang akan dijalankan UB dengan pihak internal maupun eksternal. Dia juga menambahkan bahwa program “Smart Village” akan melibatkan mahasiswa UB yang akan bekerja sama dengan masyarakat setempat dalam mengembangkan solusi inovatif dan teknologi terbaru untuk mendukung pertumbuhan dan kemajuan desa.
Dalam upayanya untuk membangun desa dan memberikan manfaat kepada masyarakat, Universitas Brawijaya (UB) telah menjalin berbagai kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal. Selain kolaborasi dengan BUMN Telkom untuk program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) “Smart Village” yang akan menjangkau 1000 desa di Jawa Timur, UB juga bekerja sama dengan beberapa institusi lainnya.
Salah satu kolaborasi lain yang dilakukan adalah dengan adanya program Tetenger Bumi, dengan tujuan untuk menanam sejuta pohon dan menjaga kelestarian lingkungan. Selain itu, UB juga bermitra dengan Institut Halal thoyib untuk membantu pelaku usaha UMKM di desa mendapatkan sertifikasi halal. Dr. Sujarwo, S.P., M.P., selaku Ketua Program MMD 1000 Desa, menjelaskan bahwa para mahasiswa UB akan membina dan mendampingi para pelaku usaha UMKM di desa dalam memperoleh sertifikasi halal.
Kerja sama UB dengan Pusat Kebumian dan Kebencanaan ditujukan untuk melakukan mitigasi bencana dan meminimalisir dampak buruk yang dapat ditimbulkan akibat bencana alam di desa-desa. Selain itu, kerja sama juga dilakukan dengan BUMN Telkom untuk program Smart Village, yang bertujuan untuk mengembangkan UMKM dan mempromosikan produk-produk lokal melalui platform rumah BUMN. Dengan adanya kerja sama ini, UMKM-UMKM di desa dapat menjangkau pasar yang lebih luas, bahkan hingga ke luar negeri.
Universitas Brawijaya (UB) memulai program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) yang melibatkan14.019 mahasiswa dari berbagai angkatan yang terdiri dari 31 mahasiswa angkatan 2019, 1.587 mahasiswa angkatan 2020; dan 12.401 mahasiswa angkatan 2021.
Rektor UB Prof. Widodo, SSi.,MSi.,PhD.Med.Sc menambahkan bahwa program ini akan memungkinkan mahasiswa melakukan brain storming dan memperoleh keunikan dari pengalaman mengelola desa yang akan menjadi database untuk peningkatan kualitas penelitian dan publikasi di UB.
“Keunikan yang akan ditemui di desa nanti bisa menjadi database untuk peningkatan kualitas penelitian dan publikasi di UB,” katanya.
Program MMD dilaksanakan dari Juni hingga Agustus mendatang, akan menjangkau 1000 desa di 30 Kabupaten/Kota di Jawa Timur sebagai target sasarannya. Selain itu, kegiatan kolaborasi dengan berbagai pihak juga dilakukan, termasuk dengan Tetenger Bumi untuk penanaman sejuta pohon, Institut Halal thoyib untuk pendampingan sertifikasi produk halal, Pusat Kebumian dan Kebencanaan untuk mitigasi bencana, dan BUMN Telkom untuk program “Smart Village” yang memungkinkan UMKM-UMKM masuk ke platform rumah BUMN untuk mengenalkan produk mereka hingga ke luar negeri. (din)