KANAL24, Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengapresiasi kinerja perdagangan yang digelar oleh PT Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2021. Dari rekam jejak setahun lalu, BEI mencatat rekor baru dari sisi nilai transaksi hingga jumlah investor baru.
Ketua Dewan Komisioner OJK, Wimboh Santoso, mengatakan selama tahun 2021 jumlah emiten baru yang melantai di BEI sebanyak 54 perusahaan. Jumlah ini menjadi yang tertinggi di pasar bursa ASEAN. Dengan begitu jumlah perusahaan yang tercatat di BEI menjadi 766 perusahaan atau naik 7,43 persen dibanding tahun lalu.
Kemudian nilai transaksi atau fund rising yang dihasilkan mencapai Rp358,42 triliun. Nilai valuasi ini juga menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah BEI berdiri. Selanjutnya dari sisi jumlah investor baru juga tumbuh 1,51 juta dimana 80 persennya adalah investor milenial atau Generasi Z.
“Ini sejarah Indonesia, ada lebih dari Rp300 triliun lebih rising fund yang dihasilkan di pasar modal. Ini paling tinggi dalam setahun ini dan juga lebih tinggi dari rising fund di perbankan,” ujar Wimboh dalam sambutannya pada acara penutupan perdagangan tahun 2021 di BEI, Kamis (30/12/2021).
Wimboh menegaskan bahwa OJK akan komitmen mendukung kemajuan pasar Bursa Indonesia dengan segala kewenangan dan tugas yang menjadi tanggung jawabnya. Diakui bahwa tahun 2022 mendatang pasar Bursa masih dihadapkan pada tantangan yang juga rumit. Namun dengan kolaborasi dan kerjasama yang baik dengan berbagai pihak diyakini tantangan – tantangan tersebut dapat diatasi dengan baik.
“Untuk itu OJK komitmen penuh untuk meningkatkan integritas pasar melalui kewenangan yang kita miliki. Kita akan tingkatkan kepercayaan pasar dan juga tingkatkan likuiditas. Dan kita akan terus lakukan perbaikan-perbaikan karena adanya banyak tantangan,” pungkas Wimboh.(sdk)