Kanal24, Kediri – Budidaya ikan lele memiliki peran penting dalam meningkatkan produktivitas ekonomi masyarakat. Lele menjadi pilihan utama karena memiliki nilai jual tinggi dan masa panen yang relatif singkat. Namun, tantangan utama yang dihadapi adalah penyakit yang dapat menurunkan produktivitas. Untuk mengatasi masalah ini, Tim KKN PSDKU Universitas Brawijaya Kediri menggelar penyuluhan tentang upaya preventif terhadap penyakit pada budidaya ikan lele di Desa Plosolor, Kecamatan Plosoklaten. Acara yang diadakan pada 20 Juli 2024 ini merupakan bagian dari program pengabdian kepada masyarakat yang berfokus pada pembenihan ikan lele.
Kelompok Pembudidaya Ikan Mina Makmur, yang telah berdiri sejak tahun 2018, dipilih sebagai mitra dalam program ini. Kelompok ini sering menghadapi hambatan berupa penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan virus, yang mengurangi produktivitas pembenihan ikan lele. Untuk mengatasi masalah ini, tim pengabdian dari PSDKU UB Kediri mengadakan penyuluhan tentang strategi preventif penyakit pada pembenihan ikan lele.
Penyuluhan tersebut menghadirkan Ketua PPL Kecamatan Plosoklaten, Sugianto, sebagai narasumber, yang memberikan penjelasan mendalam tentang penyakit-penyakit infeksius yang sering menyerang benih ikan lele, seperti infeksi yang disebabkan oleh parasit, yang lebih umum terjadi dibandingkan infeksi oleh virus atau bakteri.
“Penyakit infeksius sering menyerang benih sesuai musim. Untuk mengatasinya, dinas perikanan menyarankan penggunaan pengobatan herbal yang lebih aman dan alami dibandingkan obat kimia,” ungkap Sugianto. Meskipun pengobatan herbal mungkin tidak secepat dan seefektif obat kimia, penggunaannya lebih aman untuk lingkungan dan pertumbuhan benih ikan lele.
Acara ini dihadiri oleh 14 pembudidaya ikan lele dari kelompok Mina Makmur. Mereka tampak antusias mengikuti pemaparan materi dan aktif bertanya mengenai cara-cara mencegah penyakit pada benih ikan lele.
Dalam diskusi dijelaskan penyakit infeksius yang paling sering menyerang budidaya lele di antara virus, bakteri, dan parasit adalah infeksi parasit. Infeksi ini lebih umum terjadi karena parasit mudah ditemukan dalam air dan berasal dari bahan pangan untuk benih. Infeksi parasit ini juga dapat berkembang menjadi infeksi virus dan penyakit lainnya yang dapat menyerang pembenihan ikan lele.
Ayu Winna Ramadhani, S.Pi, M.Si dan Diana Aisyah, S.Pi, M.P, dosen penyelenggara kegiatan, menyatakan bahwa sosialisasi ini diharapkan dapat membantu pembudidaya ikan lele meningkatkan hasil panen mereka.
“Dengan menerapkan strategi preventif yang tepat, pembudidaya dapat meminimalkan kerugian akibat penyakit dan meningkatkan keuntungan. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat Desa Plosolor,” kata Ayu.
Penyuluhan ini menunjukkan komitmen Universitas Brawijaya PSDKU Kediri dalam mendukung pengembangan sektor perikanan melalui edukasi dan penerapan strategi preventif yang berkelanjutan.(din)