KANAL24, Malang – Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) ditutup menguat moderat 0,27 persen ke level 8.140 pada perdagangan kemarin. Pelemahan indeks disertai aksi jual bersih asing mencapai sekitar Rp472 miliar, dengan saham yang paling banyak dilepas antara lain BBRI, BMRI, EMTK, BUMI, dan COIN.
Menurut Fanny Suherman, Head of Retail Research BNI Sekuritas, IHSG berpotensi mengalami koreksi pada perdagangan hari ini, Selasa (7/10/2025).
“Secara teknikal, IHSG masih berpotensi terkoreksi dalam jangka pendek dengan area support di 8.080-8.100 dan resistance di 8.150-8.180,” ujar Fanny dalam riset hariannya.
Fanny merekomendasikan beberapa saham pilihan harian seperti TINS, BKSL, SMIL, EMTK, CUAN, dan MBMA dengan strategi buy on weakness atau speculative buy. Ia menambahkan bahwa investor perlu memperhatikan level cut loss yang ketat untuk mengantisipasi volatilitas pasar.
Sebaliknya, M. Nafan Aji Gusta, Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas, menilai bahwa IHSG masih berada dalam tren positif setelah konsolidasi minor.
“Secara teknikal, indikator MA20 dan MA60 menunjukkan penguatan, ditopang oleh kenaikan volume transaksi. Selama support 8.055-8.009 bertahan, peluang uptrend tetap terbuka,” jelas Nafan.
Dari sisi makro ekonomi, Nafan menilai rilis cadangan devisa September 2025 serta surplus neraca perdagangan Agustus 2025 sebesar USD5,49 miliar, lebih tinggi dari estimasi USD3,9 miliar, menjadi faktor pendukung pasar domestik.
“Intervensi BI untuk menstabilkan rupiah dan peningkatan ekspor komoditas serta manufaktur memberi sentimen positif bagi IHSG ,” tambahnya.
Dari eksternal, pelaku pasar kini lebih fokus pada potensi pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada akhir Oktober 2025, menyusul pelemahan data pasar tenaga kerja AS, dibandingkan isu penutupan pemerintahan AS.(sdk)