KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan proses pelemahan jangka pendek, setelah akhir pekan kemarin ditutup menyusut 0,68 persen ke level 6.373.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, di Jakarta, Senin (15/7), secara teknikal laju IHSG mengalami pulled back upper bollinger bands dengan breakout Moving Average 5 hari (MA5) sebagai support terdekat.
Dia mengatakan, indikator stochastic terkonsolidasi ke area jenuh beli (overbought), akibat terpukulnya momentum RSI yang keluar dari area jenuh jual (oversold) menuju tren bearish ke area overbought.
” IHSG akan kembali menguji Moving Average 20 hari (MA20) dengan peluang mengalami pelemahan lanjutan di awal pekan dengan kisaran support-resistance di level 6.343-6.420,” ujar Lanjar.
Lanjar menyebutkan, pada perdagangan akhir pekan kemarin bursa saham Asia ditutup variatif, tercermin dari pelemahan yang terjadi pada indeks Topix (-0,15 persen), namun penguatan terjadi pada indeks Nikkei (+0,2 persen), Hang Seng(+0,14 persen) dan Shanghai (+0,62 persen).
Sementara itu, IHSG ditutup melemah 0,68 persen ke level 6.373, akibat tekanan dari indeks sektor konsumer (-1,57 persen) dan infrastruktur (-1,67 persen). “Investor asing kembali tercatat net buy cukup besar mencapai Rp355,17 miliar,” ucap Lanjar.
Dengan demikian, jelas Lanjar, adanya potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSGhari ini mesti disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi delapan saham berikut:
1. PT Wika Beton Tbk (WTON)
2. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP)
3. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)
4. PT Bank Tabungan Negara (BBTN)
5. PT Harum Energy Tbk (HRUM)
6. PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
7. PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE)
8. PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS). (sdk)