KANAL24, Lombok – Lion Air (kode penerbangan JT) member of Lion Air Group hari ini memulai layanan penerbangan umrah 1441 Hijriah pertama dari Kota Mataram melalui Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Lombok Praya, Nusa Tenggara Barat (LOP) ke Jeddah – Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz, Arab Saudi (JED) Selasa (4/12/2019).
Inagurasi ditandai dengan pelepasan jamaah umrah oleh Gubernur Provinsi Nusa Tenggara Barat, Dr. Zulkieflimansyah, S.E., M.Sc.; Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Nusa Tenggara Barat, Lalu Bayu Windia; General Manager (GM) Bandar Udara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, Nugroho Jati; Area Manager Lion Air Group Jakarta, Isnandar; Area Manager Lion Air Group Bali, Nusa Tenggara Barat dan Labuan Bajo, Fajar Teguh Santoso.
Penerbangan pertama dari Lombok Praya menggunakan nomor terbang JT-104, pesawat lepas landas pada 13.15 (Waktu Indonesia Tengah, GMT+ 08) dan dijadwalkan tiba di Bandar Udara Internasional King Abdul Aziz pukul 19.45 waktu setempat Arabia Standard Time (AST), GMT +03. Pada momen terbaik ini, Lion Air menerbangkan 257 jamaah.
“ Pembukaan pasar umrah dari Lombok ini merupakan ekspansi bisnis Lion Air sekaligus menciptakan pemerataan konektivitas rute internasional dari Indonesia bagian tengah,” kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro.
Penerbangan umrah 2019 ditandai pengoperasian Airbus 330-900NEO, sebagai pesawat terbaru berbadan lebar (wide body) dan operator pertama di Asia Pasifik yang menggunakan armada ini. Pengoperasian Airbus 330-900NEO menjadi bagian dari langkah strategis Lion Air guna memperkuat pengembangan bisnis penerbangan jarak jauh (long haul) yang memerlukan waktu tempuh lebih dari 13 perjalanan tanpa henti (nonstop).
A330-900NEO bertata letak lorong ganda (double aisle) berkapasitas 433 kursi penumpang yang nyaman, menyediakan kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace, desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin.
“Kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan serta koordinasi dari jajaran pemerintah, regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, pihak terkait, awak pesawat berikut seluruh karyawan, sehingga penerbangan perdana dari Lombok dapat berangkat tepat waktu dan berjalan lancer,” lanjut Danang.
Lion Air mengapresiasi bentuk kerjasama, sehingga sinergitas ini diharapkan memberikan nilai lebih kepada jamaah umrah dalam mempermudah akses menuju kota tujuan.
Pelaksanaan umrah perdana tahun ini sebagai bentuk keseriusan Lion Air dalam mengakomodir dan memfasilitasi kebutuhan perjalanan ibadah. Lion Air berharap senantiasa mampu melayani jamaah dari Nusa Tenggara Barat dan sekitar dengan pelayanan terbaik.
Di tahap awal, frekuensi terbang tersedia satu kali dalam sebulan. Lion Air memproyeksikan pertumbuhan perjalanan ibadah ke tanah suci dari Nusa Tenggara Barat akan meningkat positif karena ada potensi penumpang jamaah umrah, sehingga optimis dan tidak menutup kemungkinan penambahan frekuensi penerbangan dapat dilakukan. (sdk)