KANAL24, Malang – Kiprah Universitas Brawijaya (UB) sebagai perguruan tinggi terbesar di wilayah Indonesia Timur dalam pemberdayaan masyarakat desa terus ditingkatkan melalui LPPM. Program pilot project pengabdian berbasis kemitraan Bottom Up yang pertama kali digagas oleh UB merupakan wujud konkret peran akademisi dalam pembangunan plasma nutfah masyarakat Desa.
Tim Pelaksanaan pilot project diketuai oleh Dr. Budi Waluyo, S.P.,M.P. (dosen FP UB) dengan anggota yang terdiri dari Anggun T. Hari Susilo, S.IP.,M.IDEA (dosen FISIP UB), drg. Merlya Balbeid, MMRS. (dosen FKG UB) dan Dr. Ir. Susinggih Wijana, M.S. (dosen FTP).
Focus Group Discussion (FGD) pendahuluan dilaksanakan bersama Balai Besar Pemerintah Desa (Kemendagri RI) terkait potensi Desa, dan Pendampingan penyusunan blueprint progam pengabdian kepada masyarakat strategis. FGD dihadiri oleh Yusuf Afrianto, S. Sos., M.AP (staf bidang kelembagaan desa), Seputro Budi, S. STP., M. Si (staf bidang penyusunan program), Ir. Yadmadi Akung HS (pendamping desa/ Ikatan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Indonesia), Drs Tugimin (pendamping desa/ Ikatan Pelaku Pemberdayaan Masyarakat Desa) pada 24 Oktober 2020 lalu.
“FGD berupa paparan yang berisi tentang hal-hal umum, maksud dan tujuan diadakannya FGD serta hasil yang ingin dicapai dalam FGD 1 adalah munculnya nama-nama desa yang berpotensi untuk diajak bekerjasama dengan LPPM UB dalam kegiatan Doktor Mengabdi (DM) tahun 2021,” kata Dr. Budi Waluyo, S.P.,M.P ketua pilot project dalam penjelasan tertulis Minggu (29/11/2020).
Dalam memilih desa-desa yang akan diajak bekerjasama (bermitra), disebutkan beberapa indikator atau parameter yang bersifat enabling.
Budi melanjutkan, dengan mempertimbangkan indikator dan diskusi dalam FGD Pendahuluan, muncul beberapa nama desa yaitu Desa Pagilaran, Kabupaten Malang; Desa Bumiaji, Kota Batu; Desa Giripurno, Kota Batu; Desa Loderesan, Kabupaten Tulungagung; dan Desa Pucangombo, Kabupaten Pacitan. Desa- desa tersebut selanjutnya akan disurvey oleh tim LPPM UB.
“Survei potensi desa dilaksanaakn oleh tim LPPM untuk menggali data existing desa terkait potensi dan indikator yang sudah ditetapkan,” imbuh Budi.
Anggun T. Hari Susilo, S.IP.,M.IDEA sebagai tim survei lapang menyebutkan indikator yang dipotret dari setiap kunjungan desa yang dilakukan adalah kondisi politik, kegiatan Desa Mitra, kondisi sosial, Gender dan kondisi teknis.
“Tim kami sudah turun ke Bumiaji Batu pada 15 November dan 26 November ke Pule Trenggalek,” kata Anggun.
Kegiatan FGD pendahuluan dan survei pada 6 desa dilakukan untuk melihat potensi desa dan melakukan intervensi sesuai kebutuhan desa agar progam berjalan lebih maksimal. Rencana kegiatan selanjutnya dari progam ini adalah merumuskan skema dan matrix progam kemitraan Buttom Up sehingga dapat menjadi inventaris kebijakan pengembangan desa yang sesuai dengan kebutuhan masyarkat.
Dengan program pilot project tahun pertama (2020) ini, diharapkan civitas akademika UB berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat desa yang berkembang, berdaya dan berdikari.(sdk)