Malam adalah milik mereka yang ingin meraih kemuliaan. Derajat mulia tidaklah hadir pada diri seseorang dengan tiba-tiba. Kemuliaan diperoleh melalui keprihatinan dengan menjadikan malam sebagai kehidupannya. Pada sebagian besar orang menganggap bahwa malam adalah waktu untuk beristirahat, tapi tidak demikian pada mereka yang ingin mendapatkan kemuliaan dan ketinggian derajat. Malam adalah saat untuk meraih segala asa, sementara siang adalah langkah mewujudkan segala cita.
Berapa banyak orang hidup pada suatu masa, namun hanya sebagian kecil dari mereka yang bertahan hingga hari ini dalam benak generasi mereka. Itulah mereka para manusia pilihan yang tercatat dalam tinta tinta emas sejarah, orang-orang terbaik yang telah mengukir namanya dengan karya dan kemuliaan, mereka itulah orang-orang yang menjadikan malam-malamnya selayaknya siangnya, dan menjadikan siangnya laksana singa yang siap menerkam mangsa.
Mereka adalah orang-orang yang yakin atas firman Allah SWT bahwa pada sebagian malam yaitu di sepertiga malam adalah waktu untuk meraih kemuliaan dan ketinggian derajat. Sebagaimana Firman-Nya:
وَمِنَ ٱلَّيۡلِ فَتَهَجَّدۡ بِهِۦ نَافِلَةٗ لَّكَ عَسَىٰٓ أَن يَبۡعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامٗا مَّحۡمُودٗا
Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji. (QS. Al-Isra’: 79)
Syeikh Burhanuddin az Zarnuji dalam kitab nya berjudul Ta’lim al muta’alim mengutip sebuah syair yang berbunyi :
بقـدر الـكــد تكــتـسـب المـعالى # ومـن طـلـب الـعـلى سـهـر اللـيالى
Seukur kesulitan, ukuran keluhuran # siapa ingin luhur, jangan tidur semalaman
تــروم الــــعــز ثـم تنــام لــــيلا # يغوص فى البحر مـن طلب اللآلى
Kau ingin mulya, tapi tidur di malam hari # dengan menyelam laut, permata kan didapati
علـو الـكــعـب بالهـمـم الـعـوالى # وعـن الـــمـرء فـى ســهـر اللـيالى
Keluhuran derajat, dengan hikmah yang tinggi, # keluhuran seseorang, dengan berjaga di malam hari
تركــت الــنوم ربى فى اللــيالى # لأجــل رضـاك يامــولـى الـمـوالى
Oh tuhan, kubuang tidurku di malam hari # demi ridha-Mu Ya Maulal Mawali.
ومــن رام الــعـلى مـن غـير كد # أضاع الـعـمـر فى طـلب المـحــال
Siapa tanpa mau sengsara inginkan keluhuran # mengulur umur yang takkan kedapatan
فــوفـقـنى إلـى تحــصــيل عـلـم # وبلـغــنـى إلـى أقــصـى الـمـعــالى
Tolonglah saya agar mendapat ilmu # sampaikan saya dikemulyaan sisi-Mu.
Orang yang ingin meraih kemuliaan dan keluhuran serta ketinggian derajat, tentu dia sangat sadar bahwa semua itu harus diraihnya dengan keprihatinan, tidak banyak tidur, dan terus terjaga semalaman untuk membuka lembar-lembar Ilmu, memutar biji-biji tasbih dan merangkai bait-bait doa dalam butiran air mata diatas sajadah, agar Allah meninggikan derajat dan memuliakan maqam. Sehingga Syeikh Burhanuddin az Zarnuji mengatakan lebih lanjut :
اتخذ الليل جملا تدرك به أملا
Jadikanlah malam sebagai unta tunggangan untuk menggapai apa saja yang kau citakan.
Sehingga ada banyak cara dilakukan oleh para ulama-ulama terdahulu ahli sufi agar mampu terjaga semalaman. Ada diantara mereka yang tidur beralaskan tikar-tikar kasar atau bahkan menikmati kopi agar kuat dalam ibadah. Mari kita lihat komentar Al Imam Ibnu Hajar Al Haitami tentang persoalan kopi ini,
ثم اعلم ايها القلب المكروب أن هذه القهوه قد جعلها اهل الصفاء مجلبة للأسرار مذهبة للأكدار
Lalu ketahuilah duhai hati yang gelisah bahwa kopi ini telah dijadikan oleh Ahli shofwah (orang orang yang bersih hatinya) sebagai pengundang akan datangnya cahaya dan rahasia Tuhan, penghapus kesusahan.
Bahkan dalam Tarikh Ibnu Toyyib dikatakan:
يا قهوة تذهب هم الفتى # انت لحاوى العلم نعم المراد
شراب اهل الله فيه الشفا # لطالب الحكمة بين العباد
حرمها الله على جاهل # يقول بحرمتها بالعناد
“Kopi adalah penghilang kesusahan pemuda, senikmat-nikmatnya keinginan bagi engkau yang sedang mencari ilmu. Kopi adalah minuman orang yang dekat pada Allah didalamnya ada kesembuhan bagi pencari hikmah diantara manusia. Kopi diharamkan bagi orang bodoh dan mengatakan keharamannya dengan keras kepala.”
Beragam cara itu dilakukan oleh para ulama dan ahli maqam agar mereka dapat terjaga semalaman, karena mereka menyadari betul pentingnya kekuatan energi malam bagi kesuksesan dan derajat kemuliaan. Namun bagi mereka yang tidak memahaminya maka waktu malam hanyalah sekedar untuk mengistirahatkan fisik semata atau hanya menghabiskannya dengan bersenang-senang, padahal di dalam malam ada mutiara yang tersimpan. Barang siapa mampu menyelaminya maka dia akan memperoleh pembendaharan kemuliaannya.
Semoga Allah SWT memberikan kemampuan untuk menjadikan malam-malam kita sebagai waktu terindah untuk mendalami samudera cinta kasih-Nya dan semoga kita memperoleh kemuliaan dan ketinggian maqam di sisi Allah SWT dan di tengah-tengah manusia melalui dekapan malam diantara sujud-sujud kita. Semoga Allah SWT membimbing dan meridhoi kita semua. Aamiiiin….
KH. Akhmad Muwafik Saleh, Dosen FISIP UB, penulis produktif, pengasuh pondok pesantren mahasiswa Tanwir al Afkar